Liputan6.com, Surabaya - Para guru di sejumlah sekolah yang melakukan uji coba sekolah tatap muka di Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa para pelajar cukup patuh penerapan protokol kesehatan saat sekolah tatap muka.
"Kita pastikan baik guru maupun siswa mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan guna keamanan dan kenyamanan selama jalannya kegiatan belajar mengajar," ujar Kepala SMPN 1 Kediri Satriyani Widyawati Rahayu di Kediri, Selasa, 27 April 2021.
Ia juga mengatakan sebelum uji coba untuk sekolah tatap muka dari pihak sekolah sudah melakukan pematangan konsep, termasuk untuk menjaga jarak. Di sekolah yang di pimpinannya, sudah dibuat jalur dengan sistem satu lajur, sehingga mencegah anak-anak bersimpangan dengan lainnya, dilansir dari Antara.
Advertisement
"Pintu masuk dan keluar dibedakan jadi mempermudah pengaturan jarak antar siswa," ucap dia.
Baca Juga
Ia juga menambahkan, sesuai dengan peraturan yang telah diterbitkan terkait pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka, jumlah siswa dalam satu kelas hanya diperbolehkan 50 persen dari jumlah normal. Dengan kebijakan itu, pelaksanaan di sekolah untuk tatap muka dibagi menjadi dua sesi.
"Sesi pertama mulai pukul 07.00-09.15 WIB dan sesi kedua mulai pukul 09.15-12.00 WIB dengan jumlah siswa 16 orang per kali sesi," papar Satriyani.
Sementara itu, untuk kelas yang dipakai juga berbeda antara sesi pertama dan kedua. Hal itu dilakukan pihak sekolah untuk menjamin kesterilan dari ruang kelas. Setelah selesai pembelajaran, tim Satgas COVID-19 sekolah segera melakukan disinfeksi ruangan, demi mencegah penyebaran COVID-19.
Walaupun saat ini anak-anak sudah mulai uji coba sekolah tatap muka, pihaknya juga tetap mengembalikan kepada orang tua. Jika orang tua mengizinkan anaknya ikut sekolah tatap muka, bisa dilakukan, namun jika ingin daring pun juga tidak ada masalah.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Respons Wali Murid
Menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka ini sifatnya tidak memaksa, sehingga bagi siswa-siswi yang orang tua wali murid belum memberikan izin, guru pun akan melakukan pembelajaran secara daring.
"Pembelajaran secara virtual tetap kita lakukan bagi siswa-siswi yang belum bisa mengikuti pembelajaran secara tatap muka," kata dia.
Uji coba dimulai sejak Senin (26/4). Hingga kini, respon dari orang tua murid cukup bagus dengan banyak yang telah memberikan izin bagi anaknya untuk mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
Selain itu, peserta didik pun juga tampak semangat mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Pasalnya, sudah satu tahun lebih mereka melakukan pembelajaran secara daring.
"Saya amati anak-anak semangat sekali dan antusias untuk mengikuti pembelajaran secara tatap muka ini. Ini menjadi tugas dan tantangan bagi bapak ibu guru untuk menjaga anak-anak tetap aman dan nyaman sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku," tutur dia.
Sebelumnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar telah melakukan inspeksi ke sejumlah sekolah di Kota Kediri, guna memastikan kesiapan sekolah sebelum pembelajaran tatap muka terbatas diselenggarakan di kota ini.
"Saya sudah melihat protokol kesehatan yang disiapkan dari sekolah-sekolah yang kita tunjuk untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas. Dan saya juga ingin mengingatkan bahwa pembelajaran tatap muka ini tidak wajib diikuti oleh semua siswa," kata Wali Kota.
Ia meminta agar di sekolah juga selalu disediakan tempat cuci tangan, memakai masker, serta selalu menerapkan jaga jarak. Namun, orang tua juga diharapkan menyediakan fasilitas-fasilitas protokol kesehatan untuk putra-putri-nya bersekolah.
Pemerintah Kota Kediri telah menunjuk 36 sekolah yang terdiri atas SD maupun SMP untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas yang rencananya dimulai pada 26 April hingga 8 Mei 2021.
Advertisement