Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dimulai, BPCB Jatim Turunkan 10 Penyelam

Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, 27 orang yang terlibat dalam eksplorasi tersebut sudah termasuk penyelam.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2021, 20:18 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 20:18 WIB
20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Liputan6.com, Surabaya - Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB Jatim) menerjunkan tim yang terdiri dari 27 orang untuk melaksanakan eksplorasi bangkai Kapal Van Der Wijck di perairan Brondong, Lamongan.

Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, 27 orang yang terlibat dalam eksplorasi tersebut sudah termasuk penyelam.

"Jadi dari BPCB ada 13 orang, kemudian 10 penyelam dan kemudian ada 4 teknisi scuba," kata Wicak, Kamis (29/4/2021), seperti dikutip dari TimesIndonesia.

Eksplorasi kapal legendaris yang kisahnya diabadikan ke dalam sebuah novel dan film tersebut dimulai pada hari ini hingga beberapa hari ke depan. Selain untuk mencari titik keberadaan Kapal Van Der Wijck ini, kata Wicaksono, pihaknya juga akan melakukan identifikasi di bawah air.

"Jadi nanti titik keberadaannya ditemukan, kemudian kita juga melakukan identifikasi di bawah air apakah benar kapal yang diduga Van Der Wijck memenuhi ciri-ciri seperti yang diketahui bahwa itu memang Van Der Wijck," ujarnya.

Jika hasil identifikasi bawah laut menunjukkan hasil positif, BPCB akan melakukan eksplorasi lanjutan.

"Kalau memang benar dipastikan bahwa itu Van Der Wijck, kita akan lakukan eksplorasi lanjutan, di tahun ini juga," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berharap Kondisi Utuh

BPCB Jatim berharap kondisi Kapal Van Der Wijck masih dalam kondisi utuh, agar lebih mudah untuk mengetahui ciri-ciri kapal yang tenggelam di perairan Brondong, Lamongan sekitar tahun 1936 tersebut.

"Ini menjadi tantangan di perairan utara Jawa, karena memang  beberapa kapal yang tenggelam itu memang kondisinya dijarah, dipotong-potong dan besinya dijual. Seperti di Tuban, ada 2 bangkai kapal uap yang sudah habis, tinggal rangka saja, sedangkan komponen lain sudah dipotong dan diangkat untuk dijual," kata Wicak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya