Sempat Diduga Santet, Puluhan Ternak di Tulungagung Mati Karena Pencernaan

Saat dilakukan pembedahan pada ternak yang mati, ditemukan sejumlah benda aneh seperti pecahan beling, tali, plastik hingga logam.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2021, 06:17 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 06:17 WIB
Kementan meningkatkan populasi sapi perah dengan menerapkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) untuk replacement induk. (Dok Kementan)
Kementan meningkatkan populasi sapi perah dengan menerapkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) untuk replacement induk. (Dok Kementan)

Liputan6.com, Tulungagung - Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memastikan kematian sejumlah ternak sapi dan kambing di Kecamatan Pagerwojo disebabkan gangguan pencernaan.

"Ada beberapa kasus (sakit). Namun yang paling dominan karena masalah pencernaan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Titus Sumaryani di Tulungagung, Minggu, 23 Mei 2021.

Ditambahkan, selain masalah pencernaan ada sebagian ternak yang mati akibat placenta tidak bisa keluar saat melahirkan. Akibatnya, sapi mengalami infeksi yang berujung kematian. Kematian ternak di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo sempat membuat peternak setempat gempar, dilansir dari Antara.

Beredar rumor ternak-ternak mati karena diguna-guna oleh pihak lain atau santet. Pasalnya, saat dilakukan pembedahan pada ternak yang mati, ditemukan sejumlah benda aneh seperti pecahan beling, tali, plastik hingga logam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Bantahan Dokter

Teori bahwa ternak menjadi sasaran santet pun berkembang. Namun tim dokter hewan yang diterjunkan pihak Disnak Tulungagung tidak mengonfirmasi hal tersebut.

Kendati ditemukan ada benda aneh dalam perut kambing yang mati mendadak, dugaan masuknya benda yang bukan pakan alami ternak itu terjadi karena pola pakan yang serampangan. Awalnya warga menduga matinya sapi itu akibat virus atau wabah seperti tahun 2017, hingga menyebabkan ratusan sapi mati.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya