Gandeng Pemprov Jatim, ACT Himpun Rp 5 Miliar untuk Program Pemulihan di Palestina

Ibnu mengatakan, program ini dimaksudkan untuk membangkitkan perekonomian, baik skala nasional maupun internasional.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Jun 2021, 14:15 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 14:15 WIB
ACT menggandeng Pemerintah Provinsi Jatim meluncurkan program Gerakan Bersama Angkat Indonesia. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
ACT menggandeng Pemerintah Provinsi Jatim meluncurkan program Gerakan Bersama Angkat Indonesia. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan program Gerakan Bersama Angkat Indonesia di Masjid Al-Akbar Surabaya, Kamis (3/6/2021).

Ibnu mengatakan, program ini dimaksudkan untuk membangkitkan perekonomian, baik skala nasional maupun internasional. Untuk skala internasional, ACT sedang menjalankan program pemulihan Palestina di bidang sosial ekonomi.

"Kami telah bekerja sama dengan banyak elemen di Jawa Timur dan hari ini kami menghimpun lebih dari Rp 5 miliar yang diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap untuk program recovery di Gaza, Palestina," ujarnya.

Untuk program di skala nasional, lanjut Ibnu, difokuskan pada peningkatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya untul meningkatkan produktivitas UMKM dengan membagikan 10 ribu gerobak untuk 10 provinsi di Indonesia. Khusus di Jatim, ACT membagikan 1.000 gerobak kepada pelaku UMKM.

"Untuk pertama adalah bantuan untuk 1.000 UMKM di Jawa Timur. Ini bagian dari rangkaian kita untuk ada di 10 provinsi, masing-masing 1.000 gerobak. Kita mulai yang perdana dari Jawa Timur," ucapnya.

ACT juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak korban KRI Nanggala 402 dan para guru TPQ. Ibnu Khajar menjelaskan, bantuan pendidikan bagi guru TPQ ini sangat memungkinkan agar mereka belajar kembali dan meningkatkan kemampuan mengajarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Apresiasi Khofifah

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pembagian 1.000 gerobak UMKM sebagai wakaf usaha produktif. Menurutnya ini akan terkait dengan sustainability kehidupan ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha mikro.

Khofifah mengatakan, sinergitas antara pemerintah dengan lembaga non pemerintah menjadi sangat penting untuk mendongkrak perekonomian. Apalagi untuk pengembangan UMKM. UMKM Jawa Timur diakuinya berkontribusi besar terhadap PDRB Jatim.

"UMKM berkontribusi 60,25 persen terhadap PDRB Jatim. Betapa tinggi sekali kontribusi dari sektor UMKM untuk pertumbuhan PDRD di Jatim," ujar Khofifah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya