66 Warga Positif Covid-19 saat Tes Massal di Desa Bantengan Madiun

Pemerintah Desa Bantengan lalu melakukan isolasi mandiri skala mikro terhadap warganya yang terkonfirmasi positif.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2021, 06:41 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Madiun - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun menemukan sebanyak 66 orang positif atau reaktif saat melakukan tes usap antigen massal terhadap ratusan warga di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Madiun.

Kepala Desa Bantengan Hartanto mengatakan, tes usap antigen itu dalam rangka menindaklanjuti indikasi ratusan warga desanya yang mengalami gejala COVID-19 setelah menghadiri hajatan pernikahan salah satu warga setempat pekan kemarin

"Ada warga yang mengalami gejala COVID-19 setelah datang di acara hajatan. Kami lalu melaksanakan rapid test antigen, ternyata hasilnya ada 60 lebih warga pemohon yang hasilnya reaktif," ujar Hartanto di Madiun, Minggu, 13 Juni 2021, dilansir dari Antara.

Atas temuan hasil positif tes cepat antigen tersebut, Pemerintah Desa Bantengan lalu melakukan isolasi mandiri skala mikro terhadap warganya.

Saat ini pemerintah desa setempat juga masih menunggu hasil tes usap PCR puluhan warga tersebut sambil menunggu petunjuk dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.

"Selain itu, kami juga melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh ke seluruh rumah warga desa," kata dia.

Ia menambahkan, meski ada beberapa warga yang mengalami gejala, namun belum ada yang dirujuk ke rumah sakit. Mereka baru sebatas memeriksakan diri ke dokter puskesmas setempat dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing masing.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Penyiapan Logistik

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Meski begitu, pihak Pemerintah Desa Bantengan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyiagakan mobil ambulans jika sewaktu-waktu ada warganya yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Guna memenuhi kebutuhan pangan warga yang menjalani isolasi mandiri, pihak Pemerintah Desa Bantengan juga menyiapkan sejumlah logistik yang dibutuhkan.

Sisi lain, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melalui petugas puskesmas setempat terus memperluas "tracing" atau pelacakan terhadap klaster acara pernikahan tersebut. Hal itu bertujuan untuk mendeteksi warga yang mungkin terpapar virus Corona secara lebih cepat.

Sesuai data yang dikeluarkan oleh laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Madiun hingga 13 Juni 2021 maish cukup tinggi, yakni menduduki posisi kedua di Jatim, dengan jumlah 197 pasien.

Adapun urutan kasus aktif teratas ada Bangkalan dengan 483 pasien, kedua Kabupaten Madiun dengan 197 pasien, ketiga Kota Surabaya dengan 173 pasien, keempat Kabupaten Blitar dengan 155 pasien, dan kelima Magetan 116 pasien.

Secara total, kasus COVID-19 di Kabupaten Madiun hingga Minggu (13/6) mencapai 3.970 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 3.533 orang di antaranya telah sembuh, 197 orang dalam pemantauan, dan 240 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per hari Minggu ini, konfirmasi baru 25 orang, sembuh tujuh orang, dan meninggal dunia nihil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya