Hajatan Berujung Kasus Covid-19 di Banyuwangi, 25 Orang Positif

Sebanyak 25 orang di dusun Ringinasri, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus tersebut diduga berasal dari acara hajatan warga.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2021, 19:06 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 19:06 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Banyuwangi - Sebanyak 25 orang di dusun Ringinasri, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus tersebut diduga berasal dari acara hajatan warga.

"Ada temuan kasus agak tinggi di daerah selatan. Sebetulnya sudah seminggu lalu tapi di website baru keluar sekarang datanya," kata juru bicara Satgas Covid-19 Banyuwangi Widji Lestariono, Senin (14/6/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Kasus tersebut diketahui setelah acara hajatan yang digelar di Kecamatan Tegaldlimo. Hasil pengembangan tracing kepada pihak yang kontak erat, ditemukan puluhan orang telah tertular.

"Hasilnya ditemukan sejumlah 25 kasus Covid-19, 2 orang dirawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri. Saat ini sebanyak 5 orang yang sudah sembuh. Tidak ada yang meninggal," rinci Rio, sapaan akrab Widji Lestariono.

Desa Wringinpitu telah mengambil kebijakan pembatasan kegiatan. Tidak ada kegiatan yang melibatkan kerumunan diizinkan. Sejumlah akses masuk desa pun ditutup sementara. Meski demikian, untuk akses keperluan logistik masih diizinkan untuk masuk.

"Masih dilakukan pembatasan sampai hari ini. Sampai nantinya tidak ditemukan lagi kasus penularan di desa tersebut baru pembatasan ini dilonggarkan," katanya.

Mengantisipasi penularan serupa terulang di Kecamatan lainnya, Satgas Covid-19 Banyuwangi mewanti masyarakat terhadap resiko gelaran hajatan. Diimbau, masyarakat tidak menggelar pesta atau acara yang melibatkan banyak kerumunan.

"Sebab itu kegiatan seperti hajatan ini harus dipertimbangkan ulang lagi dan harus mengantongi rekomendasi dari Satgas Kecamatan," katanya.

Dari klaster hajatan tersebut, pihak Satgas Kabupaten Banyuwangi masih belum mengetahui sumber awal penularan Covid-19. Entah bersumber dari tuan rumah ataupun salah satu kondangan yang hadir.

"Wah kalau sejauh itu kita masih belum mendapatkan laporan, yang jelas ini warning bagi kita semua. Maka potensinya sangat besar untuk menukarkan atau tertular," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

6.636 Kasus Covid-19

Dilansir dari laman Pemkab Banyuwangi, sejauh ini ada total sebanyak 6.636 kasus Covid-19 dengan tingkat kesembuhan 5.835. Sebanyak 115 orang saat ini masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Dari sejak wabah virus ini diumumkan, di Banyuwangi terdapat kasus kematian sejumlah 686.

"Acuannya hajatan tetap yakni pada edaran Bupati dan Satgas Covid-19. Setiap kegiatan warga harus mendapatkan rekomendasi. Mulai dari melapor, penilaian Satgas dan simulasi. Setelah semuanya memenuhi syarat barulah bisa mendapatkan rekomendasi," cetus dr Rio saat dikonfirmasi terkait temuan klaster hajatan pertama di Banyuwangi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya