Liputan6.com, Bojonegoro - Di tengah menanjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jatim, perbedaan data masih terjadi antara Pemerintah Kota atau Kabupaten dengan Provinsi Jatim. Termasuk yang terjadi di Bojonegoro.Â
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Tim Gugus Satgas Pemkab Bojonegoro Masirin menjelaskan, mulai mendata angka kasus Covid-19 Bojonegoro yang diupdate harian tidak dimunculkan dari awal tahun dimana kasus itu ada.
"Ini kami data per 1 Januari 2021," jawab Masirin saat dihubungi Liputan6.com melalui ponselnya, Jumat (18/6/2021).
Advertisement
Dia juga memberikan penjelasan tentang beda data angka Covid-19 Bojonegoro yang diupdate oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Kalau ini data sejak awal Covid-19," imbuh Masirin.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto mengungkapkan, provinsi maupun kabupaten harus sinergi dan saling cocokkan soal data Covid-19.
"Biar tidak terjadi kesalahpahaman terkait warga yang terkena Covid-19 ini," ungkap Sukur.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Beda Angka
Berdasarkan data kumulatif Covid-19 Bojonegoro yang diupdate oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro 17 Juni 2021 menyebutkan, jumlah angka suspect sebanyak 43 dan terkonfirmasi sebanyak 1.676. Serta dinyatakan aktif sebanyak 43 dan sembuh sebanyak 1.583. Lalu, dinyatakan meninggal sebanyak 50.
Sementara itu menurut data kumulatif Covid-19 Bojonegoro yang diupdate oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur 17 Juni 2021 menyatakan, bahwa status saat ini Bojonegoro resiko sedang dengan skor 2.28. Status sebelumnya resiko rendah dengan skor 2.46.
Selanjutnya jumlah angka terkonfirmasi sebanyak 2.736 dan aktif sebanyak 43. Serta sembuh sebanyak 2.550 dan meninggal sebanyak 143. Lalu, disebutkan juga Recovery rate 93.20 persen dan Fatality Rate 5.23 persen.
Advertisement