Kematian Terus Bertambah, Tuban Kembali Zona Merah Covid-19

Kabupaten Tuban kembali masuk zona merah Covid-19 alias resiko tinggi penularan Covid-19, seiring lonjakan angka kematian dan jumlah kasus terkonfirmasi positif di wilayah tersebut.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 15 Jul 2021, 11:26 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 09:37 WIB
Suasana vaksinasi Covid- di Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Suasana vaksinasi Covid- di Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Kabupaten Tuban kembali masuk zona merah Covid-19 alias resiko tinggi penularan Covid-19, seiring lonjakan angka kematian dan jumlah kasus terkonfirmasi positif  di wilayah tersebut.

"Terutama kematian, banyaknya confirm,” kata Bambang Priyo Utomo, Kepala Dinas Kesehatan Tuban, Rabu (14/7/2021).

Selain itu, pemicu Tuban berstatus zona merah karena jumlah tempat tidur (TT) di ruang isolasi meningkat dibandingkan sebelumnya. Termasuk jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 juga bertambah.

“Tingkat hunian tempat tidur isolasi, tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 dan lainnya,” terang Kepala Dinkes Tuban.

Saat ini jumlah angka kumulatif orang yang terpapar virus corona di Tuban telah tembus diangka 5.091 kasus. Hal tersebut berdasarkan data sebaran Covid-19 pukul 14.30 Wib.

Jumlah itu dengan rincian, dirawat 420 pasien, 4.024 sembuh, dan meninggal 647 orang. Hingga akhirnya, Tuban bersatu zona merah dengan skor 1.71. Sebelumnya berstatus oranye dengan skor 2.05.

Pemberian sebelumnya rata-rata dalam sehari angka kematian di Tuban akibat terpapar Covid-19 mencapai 20 orang. “Rata-rata dalam satu orang yang meninggal dunia antara 15 orang sampai 20 orang,” kata dr Bambang Priyo Utomo, Kepala Dinas Kesehatan Tuban, Senin (12/7/2021).

Pemicu tingginya angka kematian di Tuban dikarenakan masyarakat masih takut di tes swab. Sehingga untuk mendeteksi orang yang terpapar virus corona dinilai telat sampai akhirnya mereka mendapatkan perawatan medis atau opname.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Disiplin Prokes

“Masyarakat di swab masih takut, jadi terdeteksi agak telat, kemudian sudah merasa sesak baru mau opname,” tegas dr. Bambang panggilan akrab Kepala Dinkes Tuban.

Satgas Covid-19 berpesan kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam mematuhi aturan penerapan PPKM Darurat Covid-19. Alasannya, kebijakan tersebut dalam rangka mengendalikan laju penyebaran Covid-19 di Tuban secara lebih efektif,

“Patuhi semua anjuran PPKM Darurat,” pesan Bambang Priyo Utomo kepada masyarakat agar terhindar dari virus corona.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya