Liputan6.com, Banyuwangi -ta Terimbas pembatasan jam operasional akibat pemberlakukuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kembali mendorong gerakan membantu warung kecil, pedagang keliling dan PKL.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan para ASN di kabupaten setempat diajak bergerak memborong dagangan warung kecil, pedagang keliling, dan PKL.
"Di masa sulit ini harus saling dukung, rekan-rekan ASN tetap mendapat gaji bulanan dari negara. Maka, saatnya membantu pelaku usaha kecil informal. Saya ajak semua PNS terlibat, satu orang misalnya membeli Rp50.000-Rp100.000, tentu bisa hasilkan transaksi yang bisa membantu teman-teman pelaku usaha kecil dan informal," kata Bupati Ipuk, Kamis, 15 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
Gerakan belanja tiap hari oleh ASN itu, lanjut Ipuk, akan melengkapi bantuan uang tunai kepada ribuan warung kecil dan PKL yang saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah daerah setempat, dilansir dari Antara.
"Sisi administrasi keuangannya masih butuh waktu, saya sudah minta dipercepat. Nanti setiap PKL dan warung kecil akan menerima insya-Allah Rp300.000 per pelaku usaha. Jumlah sasaran ribuan dalam proses finalisasi," tuturnya.
Dengan bantuan uang tunai tersebut, diharapkan sedikit membantu pedagang kecil yang terdampak kebijakan PPKM darurat.
"Ada PNS yang kompak membantu para pelaku usaha kecil informal, sehingga dagangan mereka laku dan bisa semakin menaati aturan jam operasional selama PPKM darurat ini," katanya.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Warung Dekat Rumah
Bupati Ipuk meminta maaf kepada seluruh warung kecil, pedagang keliling, PKL serta kafe dan restoran di Banyuwangi, dan secara umum kepada semua lapisan masyarakat atas diberlakukannya PPKM darurat.
"Saya juga meminta kepada Satpol PP untuk selalu humanis dalam setiap melakukan pemantauan di lapangan. Jangan membentak, jangan semena-mena. Disapa, diberi salam, diberi senyum," kata Ipuk.
Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono menambahkan bahwa gerakan oleh para ASN ini dilakukan pada warung kecil, pedagang keliling, dan PKL terdekat dari rumah masing-masing.
"Bahkan, bila memungkinkan silakan bagikan makanan, minuman, barang yang dibeli untuk warga yang membutuhkan. Akan sangat bermanfaat dalam situasi seperti saat ini," katanya.
Mujiono menjelaskan gerakan ini diikuti di luar ASN di lingkungan Dinas Kesehatan, puskesmas dan RSUD.
"Arahan Bupati Ipuk, gerakan beli ini tidak melibatkan teman-teman di Dinkes, puskesmas, dan RSUD karena mereka harus fokus pada penanganan pasien dari sisi medis," ujarnya.
Advertisement