Percepatan Vaksinasi Corona di Jatim Terkendala Pasokan Vaksin

Ia mengatakan, saat ini kabupaten/kota di Jawa Timur sedang bersemangat untuk menggelar vaksinasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2021, 00:16 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 00:16 WIB
Gubernur Jatim  Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi pedagang pasar di Tuban. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi pedagang pasar di Tuban. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan percepatan vaksinasi COVID-19 yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota di provinsi setempat terkendala pasokan vaksin yang dikirimkan dari Jakarta.

"Kendala saat ini masih pasokan (vaksin)," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (17/7/2021).

Ia mengatakan, saat ini kabupaten/kota di Jawa Timur sedang bersemangat untuk menggelar vaksinasi.

"Kami bangun semangat bersama supaya pada 17 Agustus 2021 capaian vaksinasi bisa sampai 70 persen untuk membentuk kekebalan bersama," ujarnya.

Menurut Khofifah, saat ini vaksinasi di Jawa Timur masih berada di kisaran 21 persen dan pihaknya mendorong kabupaten/kota untuk terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi.

"Kami harapkan ada percepatan pasokan vaksin dari Jakarta karena kabupaten kota saat ini masih semangat luar biasa dan diperlukan kepastian droping vaksin dari Jakarta," katanya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya hanya melakukan koordinasi pembagian vaksin tersebut karena setiap kabupaten kota sudah ada jatah vaksin yang dituliskan.

"Jadi, saat dikirim sudah ada tulisannya untuk Sidoarjo berapa, untuk Surabaya berapa. Kalau Surabaya mampu 50 ribu, pasokan harus cukup dan bisa digunakan di puskesmas," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Vaksinasi di Pesantren

Mengenai pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Al Amanah, Khofifah sangat mengapresiasi karena mampu melakukan vaksinasi bagi 2.500 santri yang ada di pondok tersebut.

"Kalau di Jatim, SMA, SMK, SLB, MAN itu jumlahnya 1,3 juta orang dan kalau remaja usia 12 tahun sampai 17 tahun ada 3,5 juta. Sekarang yang harus dibangun percepatan vaksinasi oleh kota dan kabupaten," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan ada dua hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan COVID-19 ini, yaitu dari hulu berupa pemberian vaksin dan juga dari hilir penanganan di rumah sakit.

"Karena bagaimanapun penanganan di hilir tidak akan berhasil secara maksimal jika hulunya tidak ditangani secara cermat. Vaksinasi inilah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kekebalan bersama," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya