Asrama Haji Madiun Disulap Jadi Ruang Isolasi Covid-19 Gejala Ringan

Mekanisme RSL Asrama Haji tersebut, nantinya untuk menampung pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan sedang.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2021, 14:23 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 14:23 WIB
RS Lapangan Bogor
Tempat tidur yang disediakan RS Lapangan Covid-19 di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Madiun - Gedung Asrama Haji Kota Madiun disulap menjadi rumah sakit lapngan penanganan pasien COVID-19 untuk menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang mulai menipis.

Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Madiun terus terjadi sehingga menyebabkan bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit setempat per Senin (19/7/2021) mencapai 82 persen.

"Saat ini, asrama haji tersebut sedang disiapkan sejumlah fasilitasnya agar dapat segera difungsikan. Nantinya, di Asrama Haji bisa untuk menampung 182 tempat tidur. Saat ini sedang dikerjakan, targetnya satu minggu selesai dan dapat digunakan," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa, 20 Juli 2021, dilansir dari Antara.

Mekanisme RSL Asrama Haji tersebut, nantinya untuk menampung pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan sedang. Sedangkan rumah sakit yang ada khusus untuk menampung pasien COVID-19 dengan kasus berat.

Ia menjelaskan RSL di Asrama Haji akan memanfaatkan sejumlah ruangan. Mulai dari ruang asrama 2, 3, dan 4 untuk lantai atas dan bawah, demikian juga "guest house" dan gudang. Kapasitasnya mencapai 182 tempat tidur.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Tenaga Medis

Doni Monardo
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo melakukan peninjauan RS Darurat Lapangan Mamuju di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (31/3/2021). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Dengan keberadaan RSL di asrama haji tersebut, harapannya kapasitas BOR di rumah sakit rujukan menurun, sehingga ada relaksasi terutama bagi para nakes.

"Saat ini kami juga sedang menyiapkan tenaganya. Kami sudah menambah enam dokter dan 20 tenaga kesehatan. Selain itu, kami juga membuka relawan bagi yang mau," katanya.

Maidi menambahkan dengan upaya itu, diharapkan bisa mengurai permasalahan yang ada mengingat tren kasusnya mengalami lonjakan selama dua bulan terakhir.

Secara total kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Selasa (20/7) mencapai 4.677 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 3.528 orang di antaranya telah sembuh, 860 orang masih dalam pemantauan, dan 289 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Selasa ini, konfirmasi baru 87 orang, sembuh 36 orang, dan meninggal dunia lima orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya