YLKI Desak Dugaan Praktik Mafia Alkes Covid-19 Impor Dibongkar

Pemerintah harus segera benahi dan dinvestigasi lebih jauh apakah memang benar ada mafia impor Alkes tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2021, 10:12 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 08:41 WIB
Ilustrasi Alat Kesehatan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta dugaan praktek mafia alat kesehatan (Alkes) impor terkait Covid-19 dibongkar. Sebab, hal tersebut menjadi penyebab rendahnya tracing Covid-19 dan mahalnya harga alat untuk tes PCR dan Swab Antigen.

"Aparat penegak hukum harus memberantas praktek impor Alkes PCR maupun Antigen. Masa pandemi jangan sampai dipolitisir atau dibuat ladang bisnis," ujar peneliti YLKI Agus Suyatno, Kamis,(26/8/2021).

Pemerintah harus segera benahi dan dinvestigasi lebih jauh apakah memang benar ada mafia impor Alkes tersebut.

"Kalau memang terbukti dan kemudian diberikan pemerintah dan ini ujungnya meresahkan konsumen karena harganya lebih mahal harus ditindak tegas," ucapnya.

Kendati demikian, pemerintah harus mempunyai kemauan politik agar lebih mudah dalam memberantas para mafia Alkes tersebut.

 

Kembangkan Produk Anak Bangsa

Agus juga menambahkan, seharusnya pemerintah bisa mengembangkan produk anak bangsa agar harga PCR atau pun Antigen agar harganya lebih murah.

"Salah satu solusinya bisa mengembangkan produk anak bangsa yang mungkin lebih bisa murah dan ini tentu saja meringankan beban masyarakat karena akan menjadi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan nantinya, beragam alat kesehatan dan obat-obatan juga bisa diproduksi di dalam negeri.

“Semua alkes dan obat-obat ini sebanyak mungkin akan dibuat dalam negeri,” ujar Luhut belum lama ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya