Produksi Gula PTPN X Jatim Meningkat 10 Persen pada Musim Giling 2021

Sementara untuk pencapaian rendemen juga mengalami peningkatan, yakni mencapai sebesar 7,22 persen pada tahun 2021, sedangkan tahun 2020 mencapai 7,00 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2021, 21:12 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 21:12 WIB
Ilustrasi tebu (iStock)
Ilustrasi tebu (iStock)

Liputan6.com, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang berkantor pusat di Surabaya mencatatkan kenaikan jumlah hasil gula 2021 sebesar 10 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kinerja positif PTPN X pada musim giling tahun 2021 dengan adanya kenaikan tebu digiling, produksi gula serta rendemen, dibanding tahun 2020.

Direktur PTPN X Tuhu Bangun di Surabaya, Selasa (23/11/2021), mengatakan angka tebu digiling mencapai 3,5 juta ton dengan produksi gula 257.182 ton, sementara tahun 2020 angka tebu digiling hanya mencapai 3,3 juta ton dengan produksi gula 233.737 ton.

"Angka tersebut naik jika dibandingkan tahun 2020. Pada angka tebu digiling kenaikan mencapai 6 persen dengan realisasi tahun 2020, sedangkan angka produksi gula naik 10 persen dibandingkan tahun 2020," sebut Tuhu, dilansir dari Antara.

Sementara untuk pencapaian rendemen juga mengalami peningkatan, yakni mencapai sebesar 7,22 persen pada tahun 2021, sedangkan tahun 2020 mencapai 7,00 persen.

"Indikator-indikator produksi tersebut menunjukkan bahwa tantangan bisnis mampu kami hadapi, baik di sisi on farm maupun off farm," kata Tuhu, menegaskan.

Ia menjelaskan, di sisi on farm, kualitas bahan baku tebu (BBT) merupakan fokus utama, supaya seluruh tebu yang masuk ke pabrik gula PTPN X berkualitas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Evaluasi Giling

PG Rajawali Cirebon Pastikan Produksi Gula Tetap Jalan Imbas Bentrok Berdarah di Lahan Tebu
Lahan tebu di PG Jatitujuh yang dikelola PG Rajawali Cirebon bermitra dengan petani sekitar lahan. Foto (Istimewa)

Sedangkan di sisi off farm, performa pabrik terus dievaluasi dan dijaga sehingga mampu menekan angka losses dan jam berhenti, dan Harga Pokok Produksi (HPP) dapat ditekan, namun tetap menghasilkan Gula Kristal Putih (GKP) yang berkualitas.

"Sembilan pabrik gula milik PTPN X, juga mampu menyelesaikan giling dengan baik, terbukti dengan konsistensi pasokan BBT di masing-masing pabrik gula," katanya.

Ia mengatakan, konsistensi itu mengartikan permasalahan BBT dapat dihadapi oleh pabrik gula, tanpa adanya persaingan dengan pabrik gula sesaudara.

"Sinergi dan koordinasi antarunit usaha didukung dengan supervisi langsung dari Board of Management yang mendukung keberhasilan pada musim giling tahun ini," tuturnya.

Sementara itu, musim giling tahun ini dimulai oleh Pabrik Gula (PG) Gempolkrep Mojokerto dan PG Ngadiredjo Kediri pada 20 Mei 2021 dan diakhiri PG Modjopanggoong Tulungagung tanggal 3 November 2021.

Tuhu mengatakan, kini PTPN X fokus melakukan evaluasi giling, yang nantinya menjadi dasar perbaikan untuk musim giling tahun 2022.

“Kami melakukan evaluasi secara kontinyu untuk melihat potensi peluang guna meningkatkan kinerja pada giling di musim berikutnya," kata Tuhu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya