Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Tercatat Sejak 1818

Letusan juga terjadi pada tahun 2005, 2007, dan 2008. Terakhir Gunung Semeru kembali meletus pada 4 Desember 2021 yang mengeluarkan awan panas hingga ke arah Curah Kobokan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 18:00 WIB
Pencarian dan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Tim SAR gabungan menggendong warga selama operasi pencarian dan penyelamatan korban erupsi Gunung Semeru di desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban meninggal sampai Minggu sore berjumlah 14 orang. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Lumajang Gunung Semeru kembali meletus pada Sabtu (4/12/2021). Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) ini bukan pertama kalinya memuntahkan awan panas.

Melansir laman Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sejarah mencatat Gunung Semeru meletus sejak tahun 1818, tepatnya pada tanggal 8 November.

Dari tahun 1818 sampai 1913 Gunung Semeru terus erupsi. Namun, dalam rentang waktu tersebut tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Sejak tahun 1941, informasi mengenai letusan Gunung Semeru banyak ditemukan. Pada tahun ini letusan terjadi dalam celah radial hingga tahun 1942. Letusan terjadi pada ketinggian 1400 hingga 1775 mdpl yang menyasar 6 titik letusan.

Pada 12-18 Juni 1945 Gunung Semeru meletus. Tahun berikutnya kembali meletus yang mengakibatkan tanah garapan rusak.

Letusan juga terjadi pada 1947, 1950, 1951. Kemudian tahun 1952 yang mengakibatkan aliran lava masuk ke Totogan Malang, Besuk Kobokan, hingga Curah Lengkong.

Dari tahun 1953 sampai 1961 letusan terjadi secara beruntun. Tahun 1963 Gunung Semeru mengeluarkan awan panas mencapai 8 km dari kawah. Di saat yang sama, aliran lava melanda Curah Lengkong, Kali Pancing, dan Besuk Semut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Letusan Selanjutnya

Kondisi Terkini Pasca Erupsi Gunung Semeru
Jembatan di lereng yang hancur diterjang lahar yang mengalir, terlihat pasca erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Minggu (4/12/2021). Warga pun diimbau menjauhi daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru. (AP Photo)

Letusan beruntun berikutnya terjadi pada tahun 1967 sampai 1969. Selama 3 tahun pertumbuhan kubah lava terus berlangsung.

Pada tahun 1973 kubah lava mencapai ketinggian 3.744,5 mdpl. Awan panas guguran kadang-kadang terjadi melalui Kali Glidik sampai batas hutan.

Letusan Gunung Semeru kembali terjadi pada tahun 1974 sampai 1994. Tidak sampai di situ, Semeru kembali meletus tahun 2022. Di tahun ini terjadi peningkatan gempa tremor harmonis serie pertama pada Maret sampai Juni. Sampai akhir tahun 2022, letusan masih terjadi.

Kemudian pada 20 Januari 2004. Awan panas guguran masuk ke Besuk Bang sejauh 2.500 m. Pada 7 Oktober awan panas kembali terjadi dengan jarak luncur 1000 m ke Besuk Bang. Awan panas juga terjadi November dan Desember 2004 dengan frekuensi lebih banyak.

Letusan juga terjadi pada tahun 2005, 2007, dan 2008. Terakhir Gunung Semeru kembali meletus pada 4 Desember 2021 yang mengeluarkan awan panas hingga ke arah Curah Kobokan.

 

Penulis: Muhamad Husni Tamami

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya