Kasus Perahu Penyeberangan Terbalik di Tuban November Lalu, 4 Penumpang Belum Ditemukan

Menurutnya, untuk rencana kedepan akan dilakukan pengangkatan sepeda motor saat puncak musim kemarau mendatang.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 04 Feb 2022, 23:14 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 23:10 WIB
Petugas gabungan mencari korban perahu yang terbalik di Bengawan Solo Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Petugas gabungan mencari korban perahu yang terbalik di Bengawan Solo Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Masih ingat kasus tenggelamnya perahu penyeberangan Rengel Tuban menuju Kanor Bojonegoro pada 3 November 2021 lalu?

Ya, ternyata hingga saat ini, masih empat orang dan 9 motor korban hilang terseret arus yang belum ditemukan.

Keempat yang belum ditemukan yaitu Erma Azila Fitrianti (27) warga Bojonegoro, Sutri (50) warga Tuban, Dedi Sutio Nugroho (25) warga Tuban, dan Arifin (29), warga Tuban. Selain itu,  motor yang dibawa para korban juga masih belum di temukan.

"Dari 10 sepeda motor yang turut tenggelam saat peristiwa tersebut, baru satu sepeda motor yang berhasil di angkat dan masih ada 9 motor di dasar sungai yang belum diangkat," ujar Sekertaris BPBD Bojonegoro Zaenul Maarif, Jumat (4/2/2022)

Menurutnya, untuk rencana kedepan akan dilakukan pengangkatan sepeda motor saat puncak musim kemarau mendatang.

"Kita akan mencari motor yang hilang pada sekitar Juli hingga Agustus saat musim kemarau," kata Zaenul Maarif.

Menurutnya, motor dan satu perahu tersebut sudah berusaha diangkat pada hari ke tujuh atau hari terakhir operasi Search And Rescue (SAR), namun karena kondisi dasar sungai yang banyak bebatuan, sehingga belum berhasil diangkat hingga operasi SAR berakhir.

Tersangkut Bebatuan

Proses pencarian korban perahu terbalik di Bengawan Solo Rengel Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Proses pencarian korban perahu terbalik di Bengawan Solo Rengel Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

"Kita sempat mencoba untuk mengangkat, namun belum berhasil bahkan beberapa tali sampai putus. Karena tersangkut karang dan bebatuan di dasar sungai," terangnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kondisi kendaraan itu tidak terbawa atau terseret arus, karena di dasar sungai terpanjang di pulau jawa tersebut, banyak bebatuan, yang kemungkinan beberapa motor tersebut tertimbun atau menyangkut pada bebatuan tersebut.

"Kita harapkan nantinya saat pengangkatan yang kita agendakan sekitar bulan juni hingga agustus, mendatang bisa mengurangi rasa duka para keluarga korban," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya