Hentikan PTM 100 Persen, Sekolah di Banyuwangi Dibagi Pagi dan Siang

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, penghentian itu terjadi lantaran kasus Covid-19 di Kabupaten Ujung Timur Pulau Jawa ini terus meningkat.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 06 Feb 2022, 10:06 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2022, 10:06 WIB
Satgas Covid-19 Banyuwangi memantau pelaksanaan PTM 50 persen di salah satu SD di Banyuwangi. (istimewa)
Satgas Covid-19 Banyuwangi memantau pelaksanaan PTM 50 persen di salah satu SD di Banyuwangi. (istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Pendidikan  Banyuwangi memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk SD dan SMP.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, penghentian itu terjadi lantaran kasus Covid-19 di Kabupaten Ujung Timur Pulau Jawa ini terus meningkat.

"PTM 100 persen kami hentikan dulu, karena berdasarkan informasi dari Satgas Covid-19 Banyuwangi, penularan virus corono menujukan peningkatan signifikan. Sehingga kita kembali ke PTM 50 persen lagi,”ujar Suratno Sabtu (5/2/2022).

Ia mengatakan, sejak awal Februari PTM di Banyuwangi kembali ke kuota 50 persen. Sedangkan pembejaran tatap muka 50 persen ini menggunakan sistem shift atau sesi pagi dan siang.

"Di Banyuwangi penerapan PTM 100 persen hanya berlangsung seminggu sejak awal semester genap tanggal 3 Januari lalu. Penerapan Seminggu itu kami barengi sidak monitoring. Dan kita simpulkan memang sulit untuk penerapan protokol Kesehatan di PTM 100 persen,”kata Suratno.

Menurut Suratno, penerapan protokol Kesehatan pada PTM 100 persen sangat buruk. Sehingga untuk mengantisipasi adanya klaster sekolah, dan atas rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, PTM 100 persen dihapus dan kembali ke PTM 50 persen.

 

Pantau Prokes

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Memantau Pelaksanaan PTM 50 Persen di Salah Satu Sekolah SD di Banyuwangi. (istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Memantau Pelaksanaan PTM 50 Persen di Salah Satu Sekolah SD di Banyuwangi. (istimewa)

Meski kuota 50 persen, penerapan protokol Kesehatan ketat tetap dipantau. Dan jika dalam pelaksanaanya terdapat ada sekolah yang tidak menerapkan protokol Kesehatan ketat terhadap siswa maka sekolah yang bersangkutan diminta untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dan Kembali ke daring.

“Saya bersama Satgas Covid-19 Banyuwangi tetap terus memantau PTM 100 persen, apabila ditemukan sekolah yang teledor tidak mejalankan protokol Kesehatan ketat, maka rekomendasi PTM 50 persen akan kami cabut dan harus kembali ke metode daring atau online. Karena ini demi kebaikan Bersama,”pungkas Suratno

.Data dari satgas Covid-19 Banyuwangi menyebutkan, Kasus baru positif Covid-19 di Banyuwangi, mencapai 85 kasus dari sebelumnya zero atau 0 kasus. Dari jumlah kasus itu, didominasi varian delta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya