Surabaya Kembali PPKM Level 1, DPRD: Bukti Konsisten Tangani Covid-19

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali perpanjangan PPKM di Jawa-Bali selama dua pekan ke depan mulai 22 Maret hingga 4 April 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2022, 18:01 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 18:01 WIB
Vaksinasi anak Surabaya
Pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Surabaya telah lebih dari 76 persen.

Liputan6.com, Surabaya - Kota Surabaya kembali berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 seiring melandainya kasus Covid-19 saat ini.

"Ini sesuatu yang patut disyukuri, apalagi ini menjelang Ramadhan, sehingga masyarakat juga bisa lebih leluasa dalam berkegiatan dan melakukan banyak hal," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, Selasa (22/3/2022), dikutip dari Antara.

Diketahui Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mengumumkan perpanjangan PPKM di Jawa-Bali selama dua pekan ke depan mulai 22 Maret hingga 4 April mendatang.

Hal ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Coronavirus Disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali yang diterbitkan pada 21 Maret 2022. Melalui Inmendagri Nomor 18 Tahun 2022 ini Surabaya berhasil masuk kembali dalam kategori PPKM Level 1.

Menurut Reni, pencapaian PPKM Level 1 di Kota Pahlawan tersebut merupakan hal yang positif. Hal ini menunjukan penanganan COVID-19 di Kota Surabaya konsisten, dalam upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan 1 V (vaksinasi).

 

PTM 50 Persen

FOTO: Klinik Vaksinasi COVID-19 Massal Darurat di Surabaya
Warga menerima vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di klinik vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Dia menyebutkan aktivitas sosial di Surabaya juga sudah tampak kembali normal. Artinya, lanjut Reni, masyarakat beraktivitas keluar seperti sedia kala hingga terlaksana pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di sekolah.

"Ketika aktivitas masyarakat di luar semakin banyak kemudian lonjakan kasus semakin menurun ke level 1, itu menunjukan bahwa Surabaya ini kondisinya semakin aman dari COVID-19," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya