Liputan6.com, Banyuwangi - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi selama masa mudik hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang. Warga diimbau waspada.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Gigik Nurbaskoro mengatakan, akhir April hingga pertengahan Mei merupakan musim pancaroba. Hujan intensitas ringan hingga lebat masih cukup berpotensi terjadi.
"Di bulan April ini masih musim pancaroba atau musim peralihan. Jadi ada potensi atau kemungkinan-kemungkinan terjadi perubahan cuaca yang mendadak dan cuaca ekstrem juga masih berpotensi," kata Gigik, Rabu (27/4/2022).
Advertisement
Sementara untuk kondisi cuaca di Selat Bali yang menjadi akses perjalanan laut pemudik dari Bali ke Banyuwangi masih tergolong aman. Tinggi gelombangnya rendah dan tidak membahayakan untuk lalu lintas di jalur laut.
"Kategori tinggi gelombang di selat Bali masih tergolong rendah yakni kisaran 0,5 meter hingga 1,3 meter jadi aman untuk penyeberangan," ujarnya.
Pun dengan jalur penerbangan juga aman, cuaca cerah berawan mendominasi setiap pagi hingga siang hari, namun jika menginjak malam, jalur penerbangan sering terjadi hujan.
Untuk itu, setiap pemudik yang memilih hendak pulang kampung, baik melalui jalur darat, laut maupun udara tetap diminta waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa beralih secara tiba-tiba.
"Kami imbau para pemudik untuk selalu waspada menghadapi cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba," ungkap Gigik Nurbaskoro.
Sementara itu, sepanjang Jalur Mudik lebaran di Kabupaten Banyuwangi, rawan bencana. Mulai dari rawan bencana pohon tumbang, banjir hingga rawan tanah longsor.
“Kalau berdasarkan peta rawan bencana yang kita miliki, di jalur mudik lebaran tahun ini sepanjang jalur mudik di Banyuwangi rawan bencana,”ujar Kepala BPBD Banyuwangi Ilzam Nuzuli.
Kata Ilzam, memasuki musim pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau ini, yang perlu diwaspadai bencana pohon tumbang dan potensi itu terjadi merata dijalur mudik saat ini.
“Untuk bencana pohon tumbang yang perlu diwasadai para pemudik di sepanjang jalur. Terlebih lagi saat ini masuk musim pancaroba, sehingga sewaktu- waktu cuaca buruk akan terjadi,”tambah Ilzam.
Potensi Banjir
Selain potensi pohon tumbang, kata izam potensi banjir juga terjadi di jalur mudik Banyuwangi. Untuk daerah rawan banjir berada di Kawasan Jalan Raya Situbondo, tepatnya di Desa Alasbulu, Kecamatan wongsorejo.
“Di Desa Alasbulu, ada sebuah jembatan yang setiap hujan lebat airnya akan meluap ke jalan raya. Pada musim penghujan kemarin Kawasan tersebut, beberapa kali terjadi banjir. Jika air sudah meluap maka Jalan Raya Situbondo tidak bisa dilalui kendaraan,”papar Iljam.
Sementara itu, untuk jalur yang rawan longsor berada di Kecamatan Kalibaru, tepatnya di jalur Gunung Gumitir. Di Kawasan tersebut menurut Ilzam, perlu diwaspadai, karena jika terjadi hujan lebat tanah longsor sering terjadi dan akan menutup akses jalur yang menghubungkan kabupaten Banyuwangi – Jember.
“Di Kawasan Gumitir ini sangat rawan sekali terjadi tanah longsor.apalagi jika hujan lebat melanda Kawasan tersebut. Maka dengan itu saya menghimbau para pemudik untuk tetap berhati- hati jika lewat jalur tersebut, terlebih lebih lagi jika hujan lebat melanda,” papar Ilzam
Ilzam menambahkan, BPBD Banyuwangi tidak menyiagakan alat berat di jalur rawan bencana tersebut. Meski demikian tim reaksi cepat BPBD siaga 24 jam selama musim mudik lebaran 2022 ini. Untuk mengatasi kemungkinan terjadi bencana di jalur mudik lebaran
“Secara teknis kami tidak menyiagakan alat berat di titik- titik, namun tim kami siaga 24 jam penuh untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di jalur mudik,”kata Ilzam
Advertisement