Liputan6.com, Mojokerto - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi langsung sejumlah rumah sakit di Mojokerto menjadi tempat perawatan korban kecelakaan Lalu Lintas di Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo).
Tiba di rumah Sakit Citra Medika Mojokerto, Eri Cahyadi didampingi Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani langsung menuju ke 3 dan lantai 2 RS. Setidaknya ada 8 warga korban kecelakaan yang dirawat di RS tersebut.
Baca Juga
Eri Cahyadi melihat langsung kondisi korban yang tengah mendapatkan perawatan. Dia memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban yang sedang menunggu di sana.
Advertisement
"Yang sabar ya mas. Bapaknya juga semoga segera sehat dan sembuh," kata Eri Cahyadi kepada salah satu anak korban, Senin (16/5/2022).
Di samping melihat langsung kondisi korban, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga terlihat berkoordinasi dengan sejumlah pihak menggunakan telepon selulernya. Salah satunya berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
"Saya ingin pelayanan yang terbaik buat warga Surabaya. Tolong kooordinasikan juga bawa dokter spesialis bedah ke beberapa rumah sakit, tempat korban dirawat," ujarnya.
Setelah menjenguk korban di RS Citra Medika, Eri Cahyadi kemudian menuju ke RS Gatoel Mojokerto. Di lokasi RS kedua, tercatat ada tiga warga Surabaya yang menjadi korban laka lantas tengah mendapatkan perawatan. Di sana, kemudian dia bergeser untuk menjenguk satu korban balita di RS Islam Sakinah Mojokerto.
Bawa ke Surabaya
Eri menyatakan sudah meminta dokter di Surabaya untuk berkoordinasi membantu penanganan korban yang dirawat di sejumlah RS Mojokerto. Ia berharap, apabila dimungkinkan, korban yang merupakan warga Kota Pahlawan itu dapat dievakuasi untuk dirawat di RS Surabaya.
"Karena setelah dibawa ke Surabaya ini keluarga lebih tenang. Jadi harapannya perjalanan keluarga ke Mojokerto ini kan ada pengalaman traumanya, kalau nyetir jarak jauh juga kasihan," tuturnya.
Selain itu, kata dia, apabila seluruh korban itu dapat dirawat di RS Surabaya, maka pihaknya juga bisa memantau kondisi kesehatan secara langsung. Rencananya, jika memungkinkan korban yang merupakan warga Kota Pahlawan itu dievakuasi untuk selanjutnya dirawat di RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).
"Tapi kita lihat dulu apa bisa dibawa atau tidak, karena kita juga melihat kondisi pasien," ujarnya.
Advertisement