Pemkab Magetan Bentuk Tim Khusus Pendampingan Ternak Terjangkit PMK

Tim juga melakukan pendataan ternak dengan menggandeng Polri dan pemerintah desa sehingga diharapkan dengan pendataan populasi tersebut, dinas dapat melakukan rekap kebutuhan obat ternak saat pendampingan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 18:00 WIB
Kementan
Wabah PMK sudah dilakukan secara masif sehingga tingkat kematianya bisa ditekan secara maksimal/Istimewa.

Liputan6.com, Magetan - Untuk mendampingi perawatan ternak sapi positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), membentuk tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Nur Haryani mengatakan tim tersebut terdiri atas sekitar 50 orang yang melakukan surveilans atau pengawasan serta KIE pada semua titik kumpul ternak.

"Tim KIE ini mendampingi di titik-titik yang sudah positif terserang PMK untuk memberikan edukasi lebih kepada peternaknya dan masyarakat terkait apa itu PMK dan bagaimana antisipasinya," ujar drh Nur Haryani di Magetan, Jumat (20/5/2022), dilansir dari Antara.

Menurut dia, pada dasarnya pengawasan telah dilakukan sejak isu tentang PMK terhadap sapi dan kambing merebak. Kemudian, kegiatan tersebut semakin intensif dilakukan oleh tim KIE setelah terdapat temuan 25 ekor ternak sapi di Magetan positif terjangkit PMK.

Tim juga melakukan pendataan ternak dengan menggandeng Polri dan pemerintah desa sehingga diharapkan dengan pendataan populasi tersebut, dinas dapat melakukan rekap kebutuhan obat ternak saat pendampingan.

Nur Haryani menjelaskan timnya juga mengantisipasi terjadinya perluasan penyebaran virus PMK dengan pembatasan lalu lintas ternak luar daerah yang akan masuk ke Magetan.

"Pembatasan dilakukan terhadap ternak yang masuk dari luar. Demikian juga, kita juga tidak boleh mengeluarkan ternak keluar Kabupaten Magetan," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

8 Pasar Hewan Ditutup

Para petugas dari Perikanan dan Peternakan (Kadiskanak) Kabupaten Garut dan Balai Veteriner, tengah melakukan pengecekan kesehatan terhadap sapi-sapi yang terkena Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Para petugas dari Perikanan dan Peternakan (Kadiskanak) Kabupaten Garut dan Balai Veteriner, tengah melakukan pengecekan kesehatan terhadap sapi-sapi yang terkena Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sejak terdapat temuan sapi positif PMK, Pemkab Magetan telah menutup sebanyak delapan pasar hewan di wilayahnya untuk membatasi lalu lintas ternak.

Delapan pasar yang diputuskan ditutup sementara meliputi pasar hewan di Kecamatan Panekan, Parang, Plaosan, Barat, Kawedanan, Maospati, dan dua pasar hewan di Kecamatan Ngariboyo.

Disnakan juga telah menyiapkan narahubung khusus untuk melakukan percepatan penanganan PMK di Kabupaten Magetan. Jika menemukan ternak sakit, masyarakat dapat segera melapor ke nomor 08113385000.

Hingga saat ini terdapat 12 desa pada 10 dari 18 kecamatan di Kabupaten Magetan yang terdapat ternak terpapar wabah PMK. Ternak yang terpapar tersebut diisolasi secara mandiri oleh peternaknya dengan pendampingan petugas dinas.

Selain pendampingan ternak yang positif PMK, petugas juga melakukan langkah-langkah pencegahan penularan PMK. Salah satunya dengan pemeriksaan ternak rutin dan pemberian obat serta vitamin untuk menjaga kesehatan ternak di Magetan.

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya