Pemerintah Norwegia Danai Pembangunan TPST Songgon Banyuwangi

Program tersebut dikembangkan dengan skala yang lebih luas. Melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2022, 18:00 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, akan mulai dibangun tahun ini oleh Systemiq, NGO internasional dan didanai pemerintah Norwegia, hingga menjangkau desa-desa.

Pembangunan TPST di Kecamatan Songgon merupakan perluasan program STOP (Stop Tapping Ocean Plastic) yang sebelumnya sudah berjalan di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

Bupati Ipuk Fiestiandani telah bertemu pihak Systemiq beberapa waktu lalu, saat mereka berkunjung ke Banyuwangi, yakni CEO sekaligus Managing Partner Systemiq, Taraneh Azzad dari London, Inggris, Director Waste Operation, Jason Hale, Director Project STOP, Mike Webster, serta mitra Systemiq, Ben Dixon dan Joi Danielson.

"Systemiq telah berpengalaman di Muncar, mendampingi pengelolaan sampah oleh warga sejak 2018. Berbekal pengalaman itulah, kami percaya dengan perluasan program ini ke lima wilayah kecamatan, maka pengendalian sampah bisa berjalan dengan baik. Layaknya di Muncar yang mendapat respons baik dari warga," katanya, Jumat (3/6/2022), dilansir dari Antara.

Project STOP diawali dari Muncar pada 2018. Pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ini telah menjangkau 7.500 KK, dari empat desa di Kecamatan Muncar. Salah satu dampaknya, di desa tersebut tidak lagi terjadi banjir. Bahkan, sampah plastiknya telah diekspor ke Autria untuk didaur ulang.

Saat ini, kata Ipuk, program tersebut dikembangkan dengan skala yang lebih luas. Melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan.

"Dengan program yang kami kelola bersama Systemiq ini diharapkan dapat berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024," ujar Bupati Ipuk.

Dalam rangka pembangunan tersebut, Ipuk berharap gedung TPST di Songgon bisa mengadopsi arsitektur Banyuwangi dan pengelolaannya melibatkan warga Banyuwangi.

"Selain itu, saya berharap TPST nanti tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah saja, namun manajemen penanganannya juga lebih advance, mengingat kapasitasnya yang juga lebih besar. Kami harap, di TPST ini sampah yang diolah juga bisa diekspor seperti yang di Muncar," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Kerjasama Pendampingan

Managing Partner Systemiq Taraneh Azzad mengaku sangat mengapresiasi kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi selama ini. Menurutnya, antusiasme pemkab dan warga mendorong program ini berjalan dengan baik.

"Untuk itu, kami terus melanjutkan program ini, bahkan memperluas skala kerjanya. Kami saat ini akan membangun TPST di Desa Balak, yang diharapkan menjangkau desa-desa yang ada di 5 kecamatan sekitar," kata Taraneh.

Ia menjelaskan bahwa program yang dijalankannya tidak hanya sekedar membangun TPST saja, namun lebih dari itu juga pendampingan ke warga bagaimana melakukan manajemen pengelolaan sampah yang tujuan besarnya adalah mengubah perilaku masyarakat terkait sampah.

"Tak hanya sekedar membangun fasilitas, tapi warga juga kami dampingi dan edukasi. Sebab pengembangan fasilitas akan berhasil, apabila kita bisa mengubah perilaku orang sehari-hari. Bahkan, kalau ini semua berjalan dengan baik, rencana juga akan kami perluas lagi cakupan areanya," katanya.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya