Liputan6.com, Surabaya - Pimpinan Pusat GP Ansor melakukan reshuffle struktur pengurus harian GP Ansor Jatim. Sekretaris Wilayah yang sebelumnya dijabat Ghufron Sirodj bergerak ke Hasan Bisri yang merupakan orang lama di jajaran Ansor Jatim. Sementara Ghufron dirotasi menjadi Wakil Ketua.
Yang mengejutkan masuknya wajah baru, Muhammad Fawait sebagai Bendahara Wilayah Ansor Jatim. Tokoh muda NU itu menggantikan Fandi Ahmad Yani, Bupati Gresik yang kemudian bergerak menjadi Wakil Ketua. Sementara Ketua PW Ansor Jatim tetap dijabat Syafiq Syauqi.
"Ini adalah amanah sekaligus kehormatan dan kewajiban pengabdian bagi saya. Sebenarnya, di Ansor saya tidak baru juga, karena sebelumnya sudah menjadi Penasehat GP Ansor Cabang Kencong," terang Muhammad Fawait, Senin (6/6/2022).
Advertisement
Sebagai politikus milenial, pria yang akrab disapa Gus Mufa ini punya jam terbang yang tinggi. Itu bisa dilihat dari sejumlah jabatan yang ia emban saat ini. Mulai Wakil Bendahara RMI PWNU Jawa Timur, Penasehat PC GP Ansor Kencong, Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jatim, Presiden Laskar Sholawat Nusantara, Bendahara DPD Partai Gerindra Jatim, hingga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim. Di Ansor pun, Gus Mufa melewati proses pengkaderan dengan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan atau PKL.
Gus Mufa tercatat sebagai anggota DPRD Jatim termuda periode 2014 - 2019 dan Ketua Komisi termuda. Saat ini, ia juga adalah Ketua Fraksi paling muda di DPRD Jatim. Menurutnya, semua jabatan yang ia pangku saat ini, temasuk Bendahara GP Ansor ada benang merah dengan latarbelakangnya sebagai nahdliyin.
"Sesuai latarbelakang keluarga yang berasal dari pesantren dan nahdliyin, saya punya benang merah dengan GP Ansor yang mempunyai visi NKRI harga mati. Saya yakin selama NKRI berdiri ajaran Aswaja An Nahdliyah akan semakin berkembang di bumi nusantara," ujar pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV itu.
Jaga Amanah
Anggota DPRD Jatim peraih suara terbanyak pada pemilu 2019 ini ditunjuk sebagai Bendahara GP Ansor Jatim untuk sisa masa khidmat 2019 - 2023 atau sekitar satu tahun. Menurutnya pendeknya masa khidmat tidak menjadi persoalan, karena ini adalah sebuah pengabdian.
Saat ini yang menjadi prioritasnya adalah melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Karena jabatan adalah tanggungjawab yang harus dilaksanakan sesuai aturan organisasi.
"Bismillah, saya akan laksanakan amanah sebagai Bendahara Ansor Jatim dengan penuh tanggungjawab. Panjang atau pendeknya masa jabatan bukan masalah, yang penting bisa mengemban amanah dengan baik dan sukses," pungkas alumnus Unair dan UGM ini.
Advertisement