Kasus Meningkat Pesat, 1.490 Ekor Hewan Ternak Terjangkit PMK di Kota Batu

Peternak diminta segera melapor bila hewan ternaknya sakit agar wabah PMK di Kota Batu tak semakin meluas

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Jun 2022, 13:09 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2022, 13:09 WIB
Ratusan Ekor Ternak Sapi di Kota Malang dan Batu Terjangkit PMK
Ratusan ternak sapi di Kota Malang dan Kota Batu terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Para peternak diimbau menjaga kesehatan hewan ternaknya dan kebersihan kandang agar wabah tak meluas (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Batu - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK Kota Batu terus meningkat pesat. Secara keseluruhan sampai Jumat sore total ada sebanyak 1.490 kasus hewan ternak yang terjangkit penyakit sejak kali pertama temuan kasus.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Batu, dari seluruh kasus itu rinciannya 1.200 ekor masih terjangkit PMK. Lalu ada sebanyak 258 ekor sudah bisa disembuhkan dan 32 ekor ternak mati.

“Itu jumlah total sejak pertama kasus ditemukan. Sekarang yang terjangkit ada 1.200 ekor,” kata Plt Kepala Dispangtan Kota Batu, Sugeng Pramono, dikonfirmasi Jumat, 10 Juni 2022.

Tren kasus cenderung meningkat sejak kali pertama ada hewan ternak ditemuka terjangkit PMK pada awal Mei lalu. Karena itu perlu penanganan cepat agar wabah tak semakin meluas. Berbagai langkah penanganan percepatan kesembuhan ternak dari penyakit telah dilakukan.

Petugas medik dan paramedik veteriner segera memberikan pengobatan simptomatik pada ternak yang sakit. Pemberian obat, antibiotika, vitamin dan anti stres pada ternak sapi. Serta memberi pakan bergizi, nutrisi dan ramuan herbal untuk meningkatkan daya tahan hewan ternak.

“Bila dalam tujuh hari sudah tak ada gejala pada ternak, lanjut dia, maka hewan ternak itu bisa dikatakan sudah sembuh,” ucap Sugeng.

Serta edukasi kepada peternak agar menjaga dan memperhatikan kebersihan maupun sanitasi kandang. Tindakan pencegahan lainnnya, di setiap desa dibentuk Posko Pengendalian dan Penanganan PMK di Kota Batu. Serta Pos Pemantauan di 4 titik perbatasan Kota Batu.

"Peran aktif masyarakat melaporkan ternak yang sakit dan mengikuti anjuran tim kesehatan sangat penting mencegah penyebaran wabah," ujar Sugeng.

Pemberian Eco Enzyme

Kasus Meningkat Pesat, 1.490 Ekor Hewan Ternak Terjangkit PMK di Kota Batu
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat panen Eco Enzyme. Cairan hasil fermentasi limbah organik dari sayuran dan buah ini digunakan sebagai cairan probiotik untuk mempercepat kesembuhan hewan ternak yang terjangkit PMK di Kota Batu (Istimewa)     

Pemkot Batu beberapa hari lalu memanen sebanyak 7 ton Eco Enzyme, cairan hasil fermentasi limbah organik dari sayuran dan buah. Cairan itu bisa digunakan sebagai cairan pembersih rumah, pestisida alami sampai membantu penyembuhan hewan ternak yang sakit.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan Eco Enzymen bisa digunakan sebagai salah satu solusi mengahadapi wabah PMK pada ternak. Sebab dapat digunakan untuk hewan ternak yang terjangkit PMK.

"Saya harap bisa diteliti lagi karena banyak hewan ternak bisa sembuh dengan cairan ini," kata Dewanti.

Eco Enzymen diberikan kepada hewan ternak sebagai cairan probiotik. Cairan ini diklaim mampu meningkatkan daya cerna pakan sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan hewan ternak yang sakit.

Populasi hewan ternak besar dan kecil di Kota Batu termasuk cukup besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 tercatat sapi perah ada sebanyak 12.759 ekor, sapi potong ada 2.550 ekor, kuda sebanyak 168 ekor, kambing 5.637 ekor dan domba 7.689 ekor.

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya