Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menargetkan 95 persen atau 39.971 anak di kota ini mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Khususnya selama pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada tahun ini.
Wali Kota Malang, Sutiaji, berharap seluruh orang tua tak ragu mengikutkan anak-anaknya dalam bulan pelaksanaan imunisasi ini. Apalagi imunisasi dijamin aman dan menyehatkan anak, memnimalisir potensi resiko terjangkit penyakit tertentu.
Baca Juga
“Harapan saya, 95 persen anak di kota ini bisa mendapatkan imunisasi,” kata Sutiaji di sela pencanangan BIAN, Kamis, 28 Juli 2022.
Advertisement
BIAN merupakan program yang bertujuan mengejar cakupan imunisasi rutin. Program ini sempat tersendat selama pandemi Covid-19. Anak – anak akan diberi imunisasi tambahan yaitu Campak-Rubela serta melengkapi dosis imunisasi polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.
Agar target itu dapat tercapai, Sutiaji meminta Dinas Kesehatan Kota Malang segera mempersiapkan stok vaksin. Serta segera mendistribusikannya ke seluruh fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas.
“Termasuk memperkuat komunikasi, informasi dan edukasi ke masyarakat agar imunisasi bisa berjalan maksimal,” ucapnya.
Seluruh organisasi perangkat daerah seperti Dinas Komunikasi dan Informatika sampai keluruhan di Kota Malang juga didorong terlibat aktif mengedukasi masyarakat perihal imuniasi. Agar meminimalisir potensi terjadinya disinformasi terkait imunisasi.
“Prinsipnya, imunisasi itu aman, halal dan menyehatkan anak - anak,” ujar Sutiaji.
Cegah KLB Penyakit
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan untuk mempertahankan kekebalan populasi dibutuhkan percepatan Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi lewat program imunisasi rutin.
“Melalui imunisasi ini diharapkan bisa mencegah terjadinya kejadian kejadian luar biasa akibat penyakit tertentu,” kata Husnul.
Lewat program imunisasi, diharapkan bisa menghentikan transmisi virus campak dan rubella, polio serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis di Kota Malang. Sehingga tidak ada kejadian luar biasa (KLB) dari salah satu jenis penyakit tersebut.
“Kekebalan populasi harus tercapai lewat percepatan imuniasi rutin lengkap,” ucap Husnul.
Advertisement