Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Isbat Nikah Massal dengan dekorasi mewah sepanjang 60 meter di Empire Palace Surabaya, Selasa (30/8/2022).
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menyatakan, nikah massal diikuti oleh 120 pasangan, dan yang tertua berusia 73 tahun.
Baca Juga
Sebelum acara hari ini, para pasangan ini sudah mendaftar terlebih dahulu di aplikasi Lontong Kupang (Layanan Online Terbaru One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama Surabaya) di kelurahan.
Advertisement
Nantinya, pihak kelurahan akan mendampingi pengurusannya hingga semua dokumennya lengkap. Lalu dokumen itu didistribusikan ke tiga instansi, ke Pengadilan Agama, KUA, dan Dispendukcapil sendiri, sehingga secara paralel dokumen itu diselesaikan. Ketika tiga instansi itu memastikan sudah memenuhi syarat dan lengkap, lalu masuk ke persidangan.
“Nah, dalam acara ini, sebelum masuk ke persidangan sudah kita rias juga seperti layaknya manten. Jadi, syaratnya mengikuti ini ya memang harus warga Surabaya, harus mempunyai bukti nikah siri dan harus menghadirkan saksi yang membenarkan pernikahan siri itu,” tegasnya.
Untuk memberikan kebahagiaan yang sempurna kepada para pasangan ini, maka digelarlah acara mewah ini. Dikonsep layaknya pernikahan di gedung mewah dan dekorasi yang sangat mewah.
“Resepsi lengkap ini disediakan oleh Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya, dan katanya ada sebanyak 235 vendor yang mensupport acara ini, makanya acaranya sangat mewah dan megah,” ujarnya.
Didukung 235 Vendor
Koordinator Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya Malik Atmadja membenarkan bahwa ada sebanyak 235 vendor dari berbagai komunitas yang mensupport acara ini. Mereka semuanya bergotong-royong mulai dari tukang bunga, sound system, lighting, musik dan perlengkapan lainnya.
“Yang pasti, mereka itu tidak dibayar sepeserpun. Jadi, ini bentuk dukungan kami industri pernikahan dalam mendukung Pemkot Surabaya, karena kami sadar betul bahwa kami mengais rezeki di Surabaya, dan rasanya tidak etis kalau kita tidak menyumbangkan tenaga atau keahlian kita untuk masyarakat Surabaya, makanya kami menggelar ini atas izin Pak Wali Kota,” katanya.
Advertisement