Kapolri: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang 125 Orang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan ada 125 korban meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Hasil verifikasi tim, jumlah korban sebelumnya ada data ganda.

oleh Zainul Arifin diperbarui 03 Okt 2022, 08:10 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 20:43 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyampaikan update kasus tragedi Kanjuruhan Malang. (Zainul Arifin/Liputan6.com)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyampaikan update kasus tragedi Kanjuruhan Malang. (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan ada 125 korban meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Hasil verifikasi tim, jumlah korban sebelumnya ada data ganda.

Jumlah korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan Malang itu berdasarkan hasil kerja tim Disaster Victim Identification (DVI) guna memastikan identitas korban yang meninggal. Termasuk verifikasi data oleh Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang.

"Data awal diumumkan 129 korban dan hasil terakhir pengecekan data, jumlah korban 125 jiwa karena ada tercatat data ganda," kata Listyo Sigit saat di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu, 2 Oktober 2022 malam.

Dalam kesempatan itu Listyo Sigit menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian tersebut. Serta memastikan menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk mengusut peristiwa itu sampai tuntas. Serta akan menyampaikan hasilnya kepada publik.

"Langkah lanjutan, tim DVI dan tim penyidik untuk menginvestigasi secara tuntas dan hasilnya nanti akan disampaikan ke masyarakat," ujar Listyo.

Tercatat Dua Kali

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto, mengatakan ada korban jiwa yang datanya tercatat dua kali yakni atas nama Klarista tercatat di RSUD Kanjuruhan dan RS Wafa Husada serta Muh Khoirul Huda, warga Blitar yang tercatat dibawa pulang dan di RS Saiful Anwar Malang.

"Sehingga terjadi selisih data karena tercatat dua kali," ujar Wiyanto.

Selain itu, ada kesalahan pencatatan korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang di RS Salsabila yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia 3 orang dan dirujuk satu orang, ternyata terkonfirmasi ada satu korban jiwa atas nama Haikal dan 3 orang masih dirawat di RS Saiful Anwar Malang.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya