Lansia Banyuwangi Tewas Tertabrak Kereta Probowangi, Diduga Bunuh Diri

Seorang pria lanjut usia di Banyuwangi tewas setelah tertemper kereta api (KA) Probowangi di KM 5 petak 9, tepatnya di antara Stasiun Rogojampi dan Stasiun Banyuwangi Kota, Minggu (20/11/2022).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 21 Nov 2022, 11:06 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 11:06 WIB
Jenazah korban tertabrak Kereta Api Probowangi masih tergeletak di pinggir rel.  (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Jenazah korban tertabrak Kereta Api Probowangi masih tergeletak di pinggir rel. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Seorang pria lanjut usia di Banyuwangi tewas setelah tertabrak kereta api (KA) Probowangi di KM 5 petak 9, tepatnya di antara Stasiun Rogojampi dan Stasiun Banyuwangi Kota, Minggu (20/11/2022).

Korban diketahui berinisial S (69) warga Dusun Karangbaru, Desa/Kecamatan Glagah. Pasca kejadian, korban langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan Banyuwangi, untuk ditangani medis.

Plt Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul 12.13 WIB, saat KA Probowangi melanjutkan perjalanan dari Stasiun Rogojampi tujuan akhir Stasiun Ketapang.

"Berdasarkan laporan masinis, saat perjalanan menuju Stasiun Banyuwangi Kota, ada seorang pria yang berjalan di rel kereta," kata Zaki.

Dari kejauhan, korban sudah diingatkan berulang kali oleh masinis melalui seruling atau klakson KA Probowangi. Namun, korban tetap tidak menghindar.

"Seruling peringatan terus dibunyikan, hingga jarak dekat korban tetap tidak menghindar. Hingga akhirnya, korban tertemper KA Probowangi," terangnya.

Zaki melanjutkan, KA Probowangi kemudian melakukan pemberhentian luar biasa (BLB) di TKP, pasalnya kondisi korban pasca tertemper masih berada di kolong kereta.

"Korban seketika meninggal dunia di TKP. Akibat insiden itu KA Probowangi sempat mengalami keterlambatan sekitar 9 menit," sebutnya.

Zaki menambahkan, keterlambatan KA Probowangi karena harus memindahkan korban dari kolong kereta, serta memastikan rangkaian kereta tidak terjadi kerusakan akibat insiden tersebut.

"Setelah kejadian, kami koordinasi dengan Polsek Banyuwangi untuk menangani peristiwa itu. Saat insiden berlangsung kami dari KAI sudah melakukan sesuai prosedur," tegasnya.

Zaki belum bisa memastikan penyebab korban tidak menghindar saat dibunyikan klakson peringatan dari masinis.

"Apakah bunuh diri atau kehilangan pendengaran, kami kurang paham. Karena sampai saat ini kami belum menerima laporan dari pihak kepolisian," pungkasnya.

Surat Wasiat untuk Anaknya

Sementara itu, pria yang tewas tertemper KA Probowangi itu, diduga bunuh diri. Sebelum insiden itu terjadi, korban meninggalkan sepucuk surat wasiat untuk anaknya yang ditulis dalam kertas putih.

Surat tersebut bertuliskan "maaf Dian tidak sempat pamit saya akan jalan-jalan cari udara segar," demikian isi surat yang ditulis almarhum untuk anaknya.

Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga anak pertama korban ternyata memiliki utang yang tidak sedikit.

"Tidak menutup kemungkinan hal tersebut menjadi beban oleh korban," kata Kusmin.

Korban, kata Kusmin, sudah dilakukan penanganan medis RSUD Blambangan, Banyuwangi, untuk dilakukan autopsi luar.

"Setelah dilakukan autopsi luar, langsung dimandikan oleh pihak rumah sakit sesuai permintaan keluarga," sambungnya.

Korban kini sudah diantar ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman. "Pihak keluarga sudah menerima kepergian korban," pungkasnya.

 

 

Infografis Grup F Piala Dunia 2022
Infografis Grup F Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya