Wali Kota Blitar Jadi Korban Rampok, Bagaimana Nasib Roda Pemerintahan?

Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar tersebut. Kejadian itu menjadi perhatian tersendiri, apalagi di rumah dinas yang juga ada penjaganya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2022, 23:15 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 23:15 WIB
Alun alun kota Blitar. (Istimewa)
Alun alun kota Blitar. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Blitar - Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario memastikan kasus perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar Santoso, tidak berpengaruh pada roda pemerintahan.

"Pemerintahan tidak terganggu. Kalau Pak Wali tidak bisa hadir, bisa diwakili, ada asisten juga, jadi roda pemerintahan tetap normal," katanya di Blitar, Selasa (13/12/2022), dikutip dari Antara.

Ia mengaku prihatin dengan perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar tersebut. Kejadian itu menjadi perhatian tersendiri, apalagi di rumah dinas yang juga ada penjaganya.

Dirinya meminta agar kasus ini bisa segera ditangani aparat terkait. Diharapkan kejadian serupa tidak lagi terjadi, terlebih lagi saat ini sudah mendekati tahun politik sehingga penting memastikan keamanan di daerah.

"Kami prihatin perampokan di rumah dinas wali kota, apalagi ini kejadian pertama di rumah dinas, ada keamanannya. Kami berharap ini kejadian terakhir, apalagi ini tahun di politik," kata dia.  

Tjutjuk Sunario juga meminta pengamanan lebih sehingga hal serupa tidak lagi terjadi.

"Kami tidak ingin ada kejadian itu lagi. Mudah-mudahan ini terakhir dan bisa segera terungkap pelakunya, karena ini menyangkut keamanan, ketentraman. Dua tahun lebih ada pandemi dan situasi kini sudah mulai pulih. Untuk itu, kami berharap keamanan bisa tercipta lagi dan kondisi normal lagi, sehingga ekonomi bisa jalan," ujar dia.

Santoso Baik-Baik Saja

Ia juga sudah komunikasi dengan Wali Kota Blitar setelah kasus perampokan disertai dengan penyekapan yang terjadi pada Wali Kota Santoso dan istri tersebut. Dirinya menegaskan Wali Kota dalam keadaan baik-baik saja. 

Kasus pencurian disertai dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12). Dalam kejadian yang berlangsung mendekati waktu subuh itu, tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang berjaga disekap.

Hal yang sama juga terjadi pada Wali Kota Santoso dan istri juga disekap perampok. Dalam kejadian itu, uang dan perhiasan senilai Rp400 juta raib dibawa perampok.

Hingga kini, kasus tersebut masih ditangani polisi. Jajaran dari Polda Jatim juga turut serta menyelidiki kasus ini. 

Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya