Liputan6.com, Surabaya - PT PLN (Persero) menggelar apel kesiapan siaga Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.
Di Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, apel diikuti oleh 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) dan satu Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D).
"Kondisi kelistrikan saat ini jauh lebih baik dibandingkan setahun lalu. Saat ini semua pembangkit dalam kondisi prima dan pasokan energi primer juga aman," ujar Darmawan Prasodjo secara daring, Selasa (20/12/2022).
Advertisement
Ia pun meminta seluruh jajaran PLN bersiaga penuh selama masa Nataru, mulai dari Kantor PLN menjadi Posko Siaga Nataru, Kantor Pusat akan menjadi control center, sementara setiap kantor Unit Induk sampai Unit Pelaksana Layanan, akan menjadi Posko Siaga.
“Kepada seluruh personel PLN di Jawa Timur sudah dipersiapkan dengan baik personel, peralatan, hingga posko siaga. Tetap jaga semangat dan kewaspadaan menghadapi Nataru,” ucap Darmawan.
Di Jawa Timur, sebanyak 1.388 personel yang terdiri dari pegawai, personel PDKB dan personel pelayanan teknik, command center akan mengamankan 413 lokasi siaga dengan rincian 351 gereja, 62 lokasi perayaan tahun baru dan mendirikan 129 posko kelistrikan selama masa siaga yakni 19 Desember 2022 – 4 Januari 2023.
“Seluruh petugas kami akan berupaya maksimal menjaga keandalan pasokan listrik untuk memastikan kelancaran ibadah natal 2022 dan perayaan tahun baru 2023," ujar General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Lasiran.
Peralatan Lengkap
"Personel PLN dilengkapi dengan 16 unit Genset Mobile, 225 Unit Gardu Bergerak (UGB), 27 unit UPS, 405 mobil yantek, 11 unit mobil crane, 13 unit skylift dan 693 sepeda ULC di 112 Unit Layanan Pelanggan yang sudah dicek keamanan dan kesiapannya pada apel siaga serentak hari ini,” imbuh Lasiran.
Lasiran memastikan pasokan listrik aman dengan daya mampu sebesar 8.537 MW, prediksi beban puncak tertinggi sebesar 6.233 MW dengan cadangan daya 2.304 MW. Sementara, untuk malam tahun baru 1 Januari 2023 diprediksi beban puncak mencapai 5.271 MW naik sebesar 5,78 persen dari tahun sebelumnya.
"Selanjutnya, PLN berharap masyarakat juga ikut bekerja sama dengan pihaknya untuk melaporkan apabila terjadi gangguan listrik ataupun yang berpotensi menimbulkan gangguan melalui PLN Mobile," ucapnya.
Advertisement