Gunung Semeru Masih Erupsi dan Guguran 3.676 Meter

Gunung Semeru masih terjadi erupsi atau letusan dan guguran dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdp

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Jan 2023, 14:05 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 14:05 WIB
Ilustrasi Gunung Semeru (Istimewa)
Ilustrasi Gunung Semeru (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru masih terjadi erupsi atau letusan dan guguran dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, pada Senin (9/1/2023) pada pukul 00.00-06.00 Wib bahwa terjadi 25 kali erupsi dan amplitude 11-23 mm dengan lama gempa 70-200 detik.

“Berdasarkan pengamatan kegempaan juga terjadi satu kali guguran dengan amplitude 4 mm dan lama gempa 50 dik,”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Yadi Yuliandi, Selasa (10/1/2023)

Menurutnya, aktivitas Gunung Semeru juga tercatat mengalami dua kali harmonik dengan apmlitudo 2-4 mm dengan lama gempa 275-315 detik, kemudian dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 11-25 mm.

“Secara visual Gunung Semeru terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati cuaca cerah angin lemah ke arah utara dan timur laut,” paparnya.

Sedangkan aktivitas Semeru untuk periode Senin pukul 06.00-12.00 Wib secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang kea rah utara dan timur laut.

“Untuk aktivitas kegempaan tercatat 19 kali erupsi dengan amplitude 10-23mm dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan ampitudo 12 mm,” tambahya.

Kata dia, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Siaga, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Masyarakat tidak boleh aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Km dari puncak  gunung,” katanya.

Di luar jarak tersebut masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sepadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.


Dilarang Beraktivitas Radius 5 Kilometer dari Puncak Gunung

“Masyarakat juga diimbau tiidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/ puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ucapnya.

Masyarakat juga perlu waspadai potensi guguran awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat.

“Selain itu potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak sungai di wilayah Besuk Kobokan itu sangat berbahaya,” pungkasnya.

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya