Â
Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memohon maaf kepada warga Surabaya dan Sidoarjo yang akan terdampak peringatan harlah 1 abad NU.
"Kami juga mengajak masyarakat luas untuk ikut bersama-sama kami. Karena kami juga menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang akan membawa suasana kegembiraan, kebahagiaan untuk semua orang. Akan diselenggarakan berbagai festival kuliner, seni, karnaval, dan sebagainya," ujar Gus Yahya di Surabaya, Rabu (11/1/2023).
Advertisement
Gus Yahyamengajak masyarakat ikut serta dalam peringatan harlah 1 abad NU karena pada akhirnya NU ini bisa hadir diterima, bekerjasama dengan semua orang, bukan hanya warga NU saja tetapi semua masyarakat bangsa.
"Pada momentum 100 tahun NU ini, pertama-tama kami ingin mengingatkan kepada masyarakat bahwa nahdlatul ulama ini jalan keagamaan untuk mencapai kemulian, perdaban di masa depan," ucapnya.
"Melalui menekuni tradisi, menekuni wawasan, insya allah warga Nu akan menyumbang konstruktif bagi masa depan peradaban umat manusia," imbuh Gus Yahya.
Gus Yahya juga menegaskan bahwa tidak akan ada Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mengatasnamakan NU.
"Enggak ada, enggak ada. Pokoknya saya tegaskan bahwa tidak ada calon presiden atau wakil presiden atas nama NU. Tidak ada sama sekali," ujarnya.
Gus Yahya juga berharap kepada elite politik untuk tetap memikirkan keselamatan masyarakat.
"Kami berharap, para elite politik itu, mohon-mohon tentang keselamatan masyarakat. Dengan cara apa, caranya membangun grand design atau rancangan yang tidak berbahaya bagi masyarakat," ucapnya.