Entas Kemiskinan, Gerindra Jatim Minta Pemprov Jatim Beri Perhatian Khusus Petani hingga Guru

Muhammad Fawait, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim mengungkapkan, selama buruh tani tidak dapat menggarap lahan pertanian dan petani tak bisa menanam padi karena tidak ada pupuk. Maka masalah kemiskinan sulit diurai.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 31 Jan 2023, 06:06 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 06:00 WIB
Ketua Fraksi Partai Gerindra Jatim Muhammad Fawait. (Istimewa).
Ketua Fraksi Partai Gerindra Jatim Muhammad Fawait. (Istimewa).

Liputan6.com, Surabaya - Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur meminta Pemprov Jatim memberi perhatian khusus pada buruh tani, petani, nelayan dan guru dalam usaha penanggulangan kemiskinan. Hal itu untuk mengurai masalah kemiskinan yang tersentral di pedesaan, pinggir hutan mau pun pinggir pantai.

Muhammad Fawait, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim mengungkapkan, selama buruh tani tidak dapat menggarap lahan pertanian dan petani tak bisa menanam padi karena tidak ada pupuk. Maka masalah kemiskinan sulit diurai.

"Karena itu pemerintah harus melakukan langkah konkret di sektor pertanian, dengan memastikan stok pupuk yang cukup. Dengan begitu petani dan buruh tani bisa bekerja mengolah lahan untuk memproduksi padi," tegas politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait itu, Senin (30/1/2023).

Gus Fawait menyebut nelayan juga harus mendapat perhatian khusus dari pemprov. Diantaranya dengan memastikan mereka bisa melaut untuk menangkap ikan. Fawait mengatakan garis pantai Indonesia salah satu yang terpanjang di dunia.

Selain itu, laut Indonesia juga kaya akan ikan. Karena itu, pemerintah harus memastikan kecukupan akan kebutuhan solar bagi nelayan. Selama ini para nelayan sering terkendala langkanya solar untuk melaut. Kalau pun ada, harganya pasti mahal.

"Saya kira pemerintah harus membangun SPBU khusus nelayan. Ini penting untuk memastikan nelayan bisa melaut," ujar ujar kader Ansor Jatim ini.

Kesejahteraan Guru

Gus Fawait menyebut satu lagi yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah kesejahteraan bagi guru. Menurutnya, bila guru sejahtera maka ia mampu mendidik sumber daya manusia yang berkualitas.

Ia meyakini pendidikan yang berkualitas harus ditopang oleh kesejahteraan guru. Karena itu pemerintah harus menjamin kesejahteraan para guru.

"Salah satu jalan keluar dari kemiskinan adalah melalui dunia pendidikan. Namun untuk mendapatkan pendidikan berkualitas harus memperhatikan kesejahteraan guru. Ini menjadi tanggungjawab pemerintah," tegas pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV, Jember tersebut.

 

Infografis Kemiskinan
Pemerintah telah menjalankan program-program untuk menurunkan angka kemiskinan.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya