Liputan6.com, Banyuwangi Hujan deras yang melanda Banyuwangi selain merendam 877 rumah di sejumlah kelurahan, juga merusak sejumlah infrastruktur. Salah satunya adalah pipa induk milik Perusahaan Daerah Air Minum (Pudam) Banyuwangi.
Pipa berukuran 6 dim itu menjadi penyambung saluran air menuju tandon besar Sumber Gedor, masuk Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro.
Tandon tersebut menyuplai puluhan ribu rumah penduduk di wilayah Banyuwangi utara. Saat ini pipa sudah diperbaiki akan tetapi debit air yang menuju rumah-rumah warga masih belum sepenuhnya normal.
Advertisement
Staff Pelaksana Distribusi dan Produksi, Naufal Firdian mengatakan pipa tersebut diketahui terputus Sabtu (11/2/2023) siang.
"Tandon ini mengaliri puluhan ribu warga di wilayah Banyuwangi Utara," kata dia Senin (13/2/2023)
Mulanya, masyarakat di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro mengeluh debit aliran di rumah-rumah warga mati. Maklum sejak Jumat (10/2/2023) wilayah Ketapang juga terdampak banjir.
"Semalam kami cek ternyata ada pipa berukuran 2 dim di permukiman yang terputus dan langsung kami perbaiki," ujar Naufal.
Akan tetapi rupanya debit air masih belum normal. Pihak Pudam langsung melakukan penelusuran hingga akhirnya ditemukan sumber masalahnya.
Rupanya sumber masalah tersebut pada pipa induk berukuran 6 dim yang berada di Sumber Gedor. Pipa air yang melintas di atas sungai itu putus. Dugaanya pipa itu terkena hantaman material yang dibawa air sungai.
Posisi di Lereng Jurang
aikan, kata Naufal, cukup menguras energi petugas. Posisi pipa berada di lereng jurang. Petugas harus benar-benar waspada dan berhati-hati.
"Ahamdulillah pipa berhasil tersambung kembali," pungkasnya.
Meski sudah tersambung, Naufal menyebut debit air yang mengalir ke rumah-rumah warga di wilayah Banyuwangi utara belum bisa normal. Warga diminta sejenak bersabar.
"Menunggu tandon terisi penuh baru bisa normal kembali perkiraan besok sudah bisa stabil. Sementara untuk kerugian kami masih belum bisa memastikan dan ini masih kami koordinasikan," tandasnya
Advertisement