Liputan6.com, Surabaya - Ketua Dai Muda Indonesia Jawa Timur (Jatim) Ahmad Fatoni membenarkan, pihaknya telah menerima wakaf sebuah rumah makan pecel pincuk surabaya, yang berlokasi di jalan Jemursari 189A Surabaya, dari Siti Aisyah, warga Surabaya yang berdomisili di Jakarta.
"Resto ini di wakafkan melalui Baitul Maal Hidayatullah di Jakarta, untuk kemudian diserahkan kepada Yayasan Dai Muda Indonesia di Jawa Timur," ujarnya, di Surabaya, Selasa (9/5/2023).
Baca Juga
"Resto ini diwakafkan oleh ibu Aisyah bukan karena sepi, tapi justru saat tengah dalam performa terbaiknya, dimana resto sedang ramai-ramainya," imbuh Fatoni.
Advertisement
Fatoni mengungkapkan, resto pecel pincuk Surabaya yang diwakafkan oleh pengusaha sukses asal Surabaya ini, kini dimanfaatkan sebagai pesantren mahasiswa, untuk mencetak para dai muda, serta dijadikan kampus entrepreneur, guna membekali para dai muda, untuk meluruskan niat dakwah.
"Kami tiidak tahu kapan pastinya resto tersebut diwakafkan kepada BMH, namun yang pasti BMH menyerahkab kepada Yayasan Dai Muda Indonesia pada september 2022 lalu, untuk dimanfaatkan sebagai sarana mencetak para dai muda sebelum terjun ke masyarakat," ucapnya.
Meski tak pernah bertemu secara langsung dengan sosok Siti Aisyah, pengusaha sukses dermawan, Fatoni, menyebut nama Aisyah ini kerap disebut di kalangan komunitas dai muda, sebagai sosok entrepreneur dermawan, yang melakukan dakwah melaluu hartanya (dakwah bil maal).
"Dikalangan komunitas Dai Muda, Nama Ibu Siti Aisyah ini cukup tenar, dan dikenal sebagai pengusaha sukses yang dermawan yang tebgah berikhtiar untuk melakukan dakwah bil maal (dakwah melalui harta)." ujarnya.
Fatoni mengaku, dari pihak Keluarga Ibu Siti Aisyah, melalui putranya Adhi Rahmad, masih kerap menyambangi pesantren Mahasiswa ini, dengan memberikan paket makanan untuk berbuka puasa sunnah Senin-Kamis kepada para santri mahasiswa ini.
"Anak Ibu Siti Aisyah kerap menyambangi santri mahasiswa di tempat ini, untuk memberikan paket berbuka puasa sunnah senin-kamis," ucapnya.
Sarana Dakwah
Pria yang juga merupakan Ketua Pesantren Mahasiswa Surabaya ini pernah sekali melakukan obrolan dengan putra Siti Aisyah, mengaku pernah mendapatkan cerita, tentang keinginan ibunya tersebut untuk memiliki tempat yang bisa bermanfaat untuk orang banyak terutama sebagai sarana dakwah.
"Melalui cerita anaknya, ibu Siti Aisyah memang menyadari bahwa harta yang dimilikinya merupakan titipan dan amanah, sehingga Ibu Siti Aisyah memiliki keingin kuat untuk memiliki tempat yang bisa bermanfaat bagi orang banyak, terutama untuk sarana dakwah," ujar Fatoni.
Saat ini, pesantren Mahasiswa yang dulunya merupakan resto Pecel Pincuk Surabaya berlantai dua milik Siti Aisyah yang audah diwakafkan tersebut, dihuni oleh 15 santri Mahasiswa asal berbagai daerah.
Selain mendapatkan berbagai ilmu agama sebagai bekal dakwah sebelum terjun ke masyarakat, para mahasiswa ini juga dibekali keahlian berbisnis, sebagai upaya meluruskan niat para dai ini untuk berdakwah dan tidak mengharapkan materi saat melalukan dakwah.
"Bekal entrepreaneur ini, untuk mencipatkan kemandirian para dai muda agar todao bergantung pada orang lain saat berdakwah, sehingga niatnya tetap lurus untuk menegakkan Agama Allah, seperti yang dipesankan oleh Ibi Siti Aisyah." Pungkas Fatoni.
Advertisement