Penjelasan Kuasa Hukum Bapak-Anak soal Dugaan Pemukulan Sekuriti Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Dwi Heri Mustika dari Kantor bantuan hukum dan Bantuan Hukum yang beralamat di Rungkut Surabaya memberikan penjelasan terkait kasus dugaan pemukulan terhadap oknum sekuriti pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Jumat 5 Mei 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2023, 10:12 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 09:45 WIB
Rekaman CCTV pertikaian antara oknum petugas keamanan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan orang tidak dikenal. (Istimewa)
Rekaman CCTV pertikaian antara oknum petugas keamanan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan orang tidak dikenal. (Istimewa)

 

 

Liputan6.com, Surabaya - Dwi Heri Mustika dari Kantor Bantuan Hukum Dwi Heri Mustika & Partners yang beralamat di Rungkut Surabaya, memberikan penjelasan terkait kasus dugaan pemukulan terhadap oknum sekuriti pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Jumat 5 Mei 2023.

Dwi Heri yang merupakan kuasa hukum bapak dan anak, Muhamad Fitriyanto dan Mohamad Azril Riyansyah (MAR), membeberkan kronologi awal kejadian tersebut.

 

Menurutnya, Muhamad Fitriyanto dan MAR tidak pernah mengaku anak pejabat. Keduanya mengendarai mobil dengan nomor polisi L 1241 MF bersama tiga calon penumpang kapal yang di disopiri Muhamad Fitriyanto.

"Klien kami dan penumpang mobilnya melawan arus di sebelah kanan gate Pelabuhan Jamrud, Tanjung Perak. Sesampai di depan Kantor Pelindo III, klien kami diteriaki "goblok" oleh oknum port security," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Rabu (24/5/2023).

Setelah menurunkan penumpang, mereka langsung mendatangi oknum sekuriti untuk menanyakan apa maksud mengatai hal yang tidak pantas tersebut.

"Klien kaml menyesalkan teguran dengan cara begitu. Kemudian klien kami turun dari mobil dan terjadi adu mulut hingga saling dorong antara oknum port security dengan MAR," jelasnya.

Lalu, oknum port security mendorong MAR hingga akan terjatuh dan diteruskan akan memukul MAR, sehingga MAR yang seketika reflek melakukan pembelaan diri.

Suasana semakin keruh, setelah beberapa orang oknum sekuriti dan beberapa orang tidak dikenal menuju arah MAR dan Muhamad Fitriyanto.

"MAR sempat diseret diaspal hingga jaketnya terkoyak robek. Korban/pelapor mengalami luka lebam di lengan tangan sebelah kiri, lecet dilutut kaki sebelah kanan," ujarnya.

Kemudian MAR dan Muhamad Fitriyanto melaporkan kejadian dugaan pengeroyokan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

 

 

Awal Kejadian

Sebelumnya, diberitakan dua orang tidak dikenal terekam kamera pengawas atau CCTV, melakukan pengeroyokan kepada seorang petugas keamanan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Akibatnya, tulang hidung korban retak.

Deputy Humas dan Umum Rendy Fendy mengatakan, kejadian bermula saat anggota keamanan pelabuhan melakukan pengaturan lalu lintas di area pelabuhan dan mendapati kendaraan minibus warna putih dengan Nopol L 1241 AAF melaju masuk dari pintu keluar Gate Jamrud untuk menerobos antrean atau melawan arus tanpa ijin dari petugas Gate Jamrud.

Anggota keamanan yang mengetahui hal tersebut langsung menegur pengemudi. Tak terima dengan teguran petugas keamanan, pelaku yang berjumlah dua orang yang diduga bapak dan anak itu langsung melakukan pengeroyokan kepada petugas.

“Kejadiannya Jumat malam, saat sedang ramai kegiatan keluar masuk kendaraan di area pelabuhan. Pelaku menerobos gate melalui jalur pintu keluar sehingga sangat membahayakan pengemudi lain. Ketika diperingatkan, pelaku malah balik dan sengaja mengeroyok petugas kami," imbuh Rendy, Senin (8/5/2023).

Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?
Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya