Liputan6.com, Banyuwangi - Sebanyak 6 ribu ton lebih beras dari Thailand tiba di Banyuwangi. Ribuan ton beras impor tersebut disimpan untuk cadangan pemerintah dan sebagian untuk memenuhi kebutuhan di Bali.
Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun mengatakan total ada 6.194 ton beras yang tiba dari Thailand. Ini merupakan kedatangan beras impor kedua.
Baca Juga
Sebelumnya pada awal Juni, sebanyak 4.200 ton beras impor dari Vietnam tiba di Banyuwangi.
Advertisement
"Total untuk yang kloter kedua ini sebanyak 6.194 ton," kata dia, Rabu (28/6/2023).
Beras asal Thailand itu tiba di pelabuhan pada Sabtu (24/6/2023). Proses bongkar muat diprakirakan berlangsung selama 8 hari.
Dari sekian ribu beras Thailand itu, sebanyak 2 ribu ton akan dikirim ke Bali. Sisanya akan ditampung di Gudang Bulog Banyuwangi.
Proses pengiriman beras ke Bali akan dilakukan setelah bongkar muat rampung. Hal itu untuk meminimalisir adanya kemoloran proses bongkar muat.
Dengan adanya tambahan 6.194 ton beras impor, stok cadangan pemerintah yang tersimpan di gudang beras Banyuwangi berjumlah lebih dari 8 ribu ton.
"Itu stok sementara yang dikuasai. Kalau ada perintah untuk mengeluarkan, kami keluarkan juga," tambahnya.
Tunggu Instruksi
Ada kemungkinan, kata Harisun, beras-beras impor yang datang bakal dikirim juga ke daerah-daerah yang defisit beras. Misalnya ke Nusa Tenggara Timur.
Di Banyuwangi, kebutuhan beras untuk bantuan pangan mencapai 1.263 ton. Jumlah itu telah disalurkan untuk tiga kali alokasi.
"Sementara masih menunggu perintah lagi. Kalau dari pemerintah meminta untuk kembali menyalurkan bantuan pangan, akan kami salurkan lagi," tegasnya.
Advertisement