Liputan6.com, Banyuwangi - Mungkin banyak yang sudah familiar dengan kudapan tradisional bernama jenang. Tapi apa jadinya, jika jenang yang biasannya manis terbuat dari belimbing wuluh yang terkenal rasa super asamnya.
Tapi, hal itu tidak jadi masalah bagi warga Banyuwangi. Tangan kreatif mereka sukses menjadikan belimping wuluh menjadi jenang yang spesial.
Segar, legit, asam, manis dan bikin nagih. Itulah yang akan dirasakan saat gigitan pertama dari kudapan jenang belimbing wuluh. Dengan tektur yang tidak lengket, seperti kebanyakan jenang, seakan memberikan sensasi mengunyah yang lebih lembut dalam mulut.
Advertisement
Nuratim Muhammad, warga Dusun Siderojo, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, perajin jenang belimbing wuluh menjelaskan, jika jenang belimbing wuluh ini tercipta akibat buah Belimbing Wuluh di halaman belakang rumahnya rontok dan terbuang sia-sia karena jarang bisa dimanfaatkan dan dikonsumsi. Namun, ibunda Nuratim yaitu Salmi, mencoba untuk memanfaatkanya menjadi kuliner yang lezat dan dapat dinikmati.
“keluarga kami sudah 7 tahunan membuat jenang belimbing wuluh, saat tahun 2017,” jelas Nuratim, Kamis (13/7/2023).
Nuratim, juga mengungkapkan, membuat jenang dari belimbing wuluh ini tidak sederhana. Dirinya beserta keluarga, sudah banyak melakukan percobaan untuk membuat formulasi yang tepat dan bisa disukai oleh semua orang. Tidak terlalu asam dan tidak terlalu manis yang membuat kesan asam pada Belimbing hilang.
“Kami membuat jenang ini sudah gagal kurang lebih 5 kali. Mulai dari rasa yang terlalu kuat, tekstur yang alot hingga serat dari Belimbing yang mengganggu,” ungkap, Nuratim yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Jatisari Banyuwangi.
Sementara itu, ibunda dari Nuratim, Salmi, membeberkan, bila tidak sengaja menemukan ide membuat kudapan jenang belimbing wuluh. Dirinya hanya senang beraktivitas di usinya yang ke 74 tahun. Namun saat itu, terlintas untuk memanfaatkan belimbing wuluh yang hanya dibuang sia-sia.
“Jadi, jika buah belimbing wuluh yang terlalu tua digunakan untuk bahan jenang, akan bisa awet selama 7 bulan, namun akan sedikit berpengaruh pada tekstur, dan apabila terlalu muda masa awet hanya 4 bulan namun, dari tekstur sedikit lembut,” beber Salmi.
Untuk proses membuatnya, belimbing wuluh diiris melintang agar serat dari Belimbing terpotong. Potongan belimbing tadi dicuci hingga bersih. Langkah berikutnya, Belimbing yang telah bersih dikukus selama beberapa waktu.
Disangrai 2 Jam agar Jenang Menggumpal
Selesai dikukus, hingga sedikit mengunin. Belimbing diperas untuk mengurangi kadar air, selama memeras Belimbing, akan menghemat waktu, dibarengkan dengan memasak santan kelapa hingga kadar minyak kelapa keluar. Baru setelahnya, bahan-bahan jenang dimasukkan termasuk Belimbing yang sudah diperas tadi. Menambah gurih dan harum, Vanili bisa menjadi bumbu opsional yang bisa dimasukkan.
Disangrai selama 2 jam hingga jenang menggumpal. Step akhir, jenang siap dibungkus dan disantap.
“untuk itu, kami menggunakan kompor tungku kayu agar api yang dihasilkan cukup besar dan proses mengaduk jenang lebih efektif,” ucap, Hj. Salmi, seraya bercerita.
Sayangnya, jika kalian ingin menikmati kuliner lezat ini, kalian harus memesanya terlebih dahulu. Dikarenakan Jenang Belimbing Wuluh, masih belum dapat dikomersilkan akibat bahan baku Belimbing yang belum mencukupi.
“Karena 1Kg Belimbing Wuluh hanya bisa menghasilkan 60 biji Jenang, sedangkan untuk mencari Belimbing yang lebih banyaK, kami sedikit kesusahan,” pungkas, Nuratim.
Nah bagaimana, tertarik mencicipi kuliner dengan cita rasa segar, asam, manis nan legit asal Desa Gambor, Banyuwangi ini?
Advertisement