Liputan6.com, Gresik - Kapolres Gresik AKBP Adithya Panji Anom tidak membantah jika apa yang dikeluhkan oleh emak-emak atas nama Marita itu terjadi di Satlantas Gresik.
"Memang betul pada 1 Agustus 2023 dilaksanakan pengajuan sebagai pemohon SIM atas nama Sudirman 49 tahun; suami dari ibu Marita Sani, dan Nur Muhammad Rivaldi 22 tahun; anak dari ibu Marita," ujarnya, Rabu (2/8/2023).
Ia pun menjelaskan, bahwa berkas pengajuan Surat Ijin Mengemudi (SIM) kedua pengaju tersebut memang ditemukan adanya tes uji praktek berulang.
Advertisement
"Sudah kami periksa untuk berkas yang bersangkutan dan memang kami temukan adanya tes uji praktek berulang yaitu atas nama Nur Muhammad Rivaldi," tegasnya.
Terkait dengan hal itu, pihaknya pun melakukan pengecekan langsung ke Satpas Gresik dan mengevaluasi terhadap setiap tahapan maupun mekanisme penerbitan SIM.
"Kami lakukan pendataan khususnya bagi pemohon SIM yang sudah gagal 2 kali atau lebih. Tentunya kami juga tidak melepas perhatian begitu saja," tambahnya.
Untuk itu, pihaknya pun memerintahkan pada petugas Satpas agar proaktif memfasilitasi pemohon SIM yang telah gagal berulang kali. Yakni, memberikan pelatihan dengan program Coaching Clinic.
"Kami juga memerintahkan kepada petugas Satpas agar proaktif untuk dapat memfasilitasi pemohon SIM yang berulang kali gagal agar diberi pelatihan yaitu dengan program Coaching Clinic untuk membantu pemohon SIM yang kesulitan menjalankan ujian praktik," ujarnya.
Adithya menegaskan, masyarakat bebas menggunakan fasilitas ujian SIM saat sore hari, pihaknya juga memberi pendampingan di sana. Masyarakat yang mau latihan di sini akan dibantu, diberi arahan dan program ini tidak dipungut biaya (gratis).
"Mohon kiranya pemohon SIM juga proaktif bilamana sudah beberapa kali tidak lulus sehingga kami bisa memberi pelatihan dan prioritas lebih kepada yang bersangkutan," ucapnya.
Emak-Emak Viral
Emak-emak yang mengaku bernama Marita mengamuk lantaran sang anak sudah 13 kali tak lulus ujian surat ijin mengemudi (SIM) di Satuan Lalu Lintas Polres Gresik. Aksi yang terekam dalam video berdurasi 4 menit 57 detik ini ramai di media sosial (Medsos).
"Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya, hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan kepada Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat domisili saya, tadi itu saya mau ngantar anak saya kenapa kok sampai 13 kali gak lulus-lulus," ujarnya seperti dalam video, Rabu (2/8/2023).
Karena penasaran itu lah, ia pun berinisiatif mengantarkan sang anak ke Satlantas Polres Gresik untuk melakukan ujian SIM. Tidak hanya itu, ia juga berupaya menemui Kepala Satlantas (Kasatlantas) Polres Gresik untuk mendapatkan penjelasan mengapa anaknya tak lulus ujian SIM hingga 13 kali.
Namun sayang, upayanya tersebut menemui jalan buntu lantaran sang Kasatlantas disebut oleh anak buahnya sedang tak berada di tempatnya.
"Jadi tadi saya sempat mau menemui Kasatlantas setelah anak saya tidak diluluskan lagi untuk ke 13 kalinya. Saya tadi mau nemuin Kasatlantas tapi tidak diperkenankan, ditanya sama anggotanya, ibu sudah ada janji? Saya bilang belum, lalu petugas itu bilang ‘saya telpon Pak Kasatlantas dulu ya bu', tapi ternyata Pak Kasatlantas tidak ada,” katanya.
Ia lalu menjelaskan, bahwa skema ujian praktik SIM di Satlantas Polres Gresik masih menggunakan lintasan yang dinilai cukup menyulitkan. Padahal menurutnya, skema lintasan ujian praktik SIM yang sulit itu pernah disindir oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang lulus bisa jadi pemain sirkus.
“Anak saya ini sudah 13 kali pak, saya gak mau anak saya jadi pemain sirkus setelah lulus uji SIM, ternyata himbauan Kapolri kemarin gak dipake pak, aturannya masih sulit,” bebernya.
Marita mengaku sempat mengamuk saat berada di kantor Satlantas Gresik. Namun upayanya itu diredam oleh petugas. Bahkan, upayanya itu malah membuahkan hasil dengan diterbitkannya SIM untuk sang anak dan suaminya yang sempat tak kunjung lulus ujian SIM.
“Tadi saya ngamuk-ngamuk disana, akhirnya diredam oleh petugas, 'bu mari bu ketemu komandan saya' dan saya ketemu dengan Baur SIM nya, namanya Pak Candra. Disitu beliau mencoba untuk mendinginkan saya dan mencari solusi terbaik. Ternyata punya suami saya yang semula juga dipersulit akhirnya diterbitkan, jangan seperti ini dong pak, jangan nunggu masyarakat ngamuk dulu baru diterbitkan,” tegasnya.
Advertisement