Liputan6.com, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mengaku kecewa karena menjadi korban tebang pilih penertiban baliho atau banner caleg di Surabaya.
"Indonesia adalah negara hukum, prinsip dari Negara hukum adalah semua sama kedudukannya di depan hukum, tidak ada pengecualian termasuk dalam upaya penertiban baliho dan banner," katanya, Selasa (22/8/2023).
Apalagi, lanjut dia, pihaknya banyak mendapatkan laporan jika banyak baliho atau banner milik bakal caleg partai Golkar yang hanya ditertibkan sedangkan yang lainnya tidak.
Advertisement
"Saya mendapat banyak informasi, banyak baliho dan banner caleg Partai Golkar di tertibkan namun, disisi lain banyak baliho dan banner caleg partai lain dibiarkan, seperti kejadian di wilayah Kecamatan Kenjeran, Tenggilis dan beberapa kecamatan yang lain,” lanjutnya.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menegaskan bahwa, penegakan aturan yang tidak sama seperti ini, di tahun politik akan menciptakan suasana politik yang menghangat. Padahal seluruh Ketua Partai Politik di Kota Surabaya bersama dengan Wali Kota Surabaya sudah berkomitmen untuk menjaga stabilitas politik tetap adem dan menggembirakan.
"Saya berharap komitmen tersebut semangatnya juga harus menginspirasi para Camat se kota Surabaya dalam melakukan penertiban," kata Toni panggilan akrabnya.
Lebih lanjut, kata Toni, perlakuan yang tidak adil hanya akan menimbulkan diskriminasi dan potensi gesekan di lapangan antara petugas dengan tim lapangan masing-masing caleg.
"Untuk itu saya berharap camat bisa meneladani spirit kepemimpinan Mas Eri Cahyadi (Wali Kota Surabaya) yang bersikap adil terhadap semua komponen bangsa, saya berharap camat juga bisa adil sejak dalam pikiran, karena itulah ciri kaum terdidik," ujarnya.
Mengganggu Estetika Kota
Meskipun demikian, Toni mempersilakan masyarakat maupun penegak Perda jika menemukan banner atau baliho caleg dari partainya untuk ditertibkan jika menyalahi aturan yang berlaku.
"Kami juga memohon maaf kepada masyarakat Surabaya mana kala banyak baliho dan banner caleg Partai Golkar mengganggu estetika kota Surabaya. Kami juga mempersilahkan kepada satpol PP Surabaya untuk menertibkan baliho dan banner caleg kami mana kala ada yang dipaku di pohon, karena kami sangat menghargai kelestarian lingkungan," ujarnya.
Advertisement