Selain Kemanusiaan, Perang Palestina-Israel Juga Berdampak pada Relasi Antarnegara dan Ekonomi Global

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat atau Rerie menyatakan, percepatan perdamaian Palestina-Israel harus menempatkan kesadaran bahwa dunia yang damai memungkinkan upaya pemulihan dan kebangkitan ekonomi menuju kesejahteraan manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2023, 20:01 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 19:53 WIB
Israel Bombardir Gaza Palestina
Bola api meletus saat Israel membombardir Kota Gaza, Palestina, Senin (9/10/2023). Israel memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza dan memutus pasokan air karena terus mengebom sasaran-sasaran di daerah kantong Palestina yang padat penduduknya sebagai tanggapan atas serangan mendadak Hamas yang disamakan dengan serangan 9/11. (MOHAMMED ABED/AFP)

 

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat atau Rerie menyatakan, percepatan perdamaian Palestina-Israel harus menempatkan kesadaran bahwa dunia yang damai memungkinkan upaya pemulihan dan kebangkitan ekonomi menuju kesejahteraan manusia.

"Perang Hamas – Israel selain menimbulkan persoalan kemanusiaan juga berdampak pada relasi antarnegara dan perekonomian global," katanya pada sambutan diskusi daring "Dampak Global Perang Hamas-Israel" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (18/10/2023).

Karena itu, menurut Lestari, perang dalam bentuk apa pun tidak dibenarkan. Selain merugikan keduabelah pihak, perang juga memberikan dampak signifikan pada perkembangan dunia.

Konflik di Timur Tengah, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, secara menyeluruh memberikan dampak ketakutan pada dunia, karena wilayah ini merupakan pemasok energi dan jalur pelayaran utama global.

Diakui, tambah Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, perekonomian dengan upaya kebangkitan dan pemulihannya menjadi salah satu kerentanan dunia global pasca-pandemi.

Selain itu, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perekonomian dunia masih belum pulih dari inflasi yang diperburuk oleh konflik Rusia - Ukraina tahun lalu.

Salah satu antisipasi dalam perkembangan dunia, menurut Rerie, adalah intersepsi kecanggihan teknologi dalam persenjataan yang menyebabkan banyak korban berjatuhan dalam suatu konflik.

Duta Besar RI untuk Pakistan dan Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri RI, YM. Adam Mulawarman Tugio mengungkapkan konflik yang terjadi antara Hamas-Israel merupakan dampak dari kolonialisme yang berkepanjangan di Palestina.

Dukungan Indonesia terhadap Palestina, ujar Adam, bukan karena Indonesia berpenduduk mayoritas muslim, tetapi lebih kepada tidak sepakat dengan kolonialisme.

Menurut Adam, saat ini Mahkamah Internasional sedang mengkaji terkait dampak hukum akibat pendudukan yang berkelanjutan di Palestina dan Indonesia ikut dalam proses pengkajian tersebut.

 

Berdampak Luas pada Ekonomi Politik

Upaya Penyelamatan Korban di Gaza
Warga Palestina memindahkan mayat dari puing-puing bangunan setelah serangan udara Israel di kamp Jebaliya, Jalur Gaza, Senin 9 Oktober 2023. (AP/Ramez Mahmoud)

 

Adam menambahkan, dampak politik dan ekonomi akibat perang Hamas-Israel saat ini luas sekali. Apalagi, tambah dia, sebelum konflik itu terjadi sedang berlangsung proses perbaikan hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab. Akibat pecah perang Hamas-Israel, sejumlah upaya tersebut terhenti.

Dampak ekonomi dari perang tersebut, tambah dia, juga berdampak global dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global berkurang 0,1%, harga minyak dunia naik US$4 per barel. Bila perang melebar ke negara-negara lain, jelasnya, dampaknya akan semakin besar.

Selain itu, tegas Adam, serangan balasan Israel yang tidak proporsional terhadap Hamas menimbulkan dampak kemanusiaan yang berkepanjangan bagi Palestina.

Mitigasi konflik Hamas-Israel, jelas Adam, sangat penting dilakukan dengan mendorong gencatan senjata dalam upaya perdamaian di Palestina.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya