Susun Roadmap Kebijakan Pertanian Digital, Tim Bappenas Gali Ide Ke Banyuwangi

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah menyusun roadmap kebijakan pertanian digital nasional. Banyuwangi menjadi salah satu referensi mereka dalam penyusunan peta jalan tersebut.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 04 Des 2023, 00:05 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2023, 20:39 WIB
Tim Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan kunjungan lapang untuk susun roadmed kebijakan pertanian di Banyuwnagi (Istimewa)
Tim Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan kunjungan lapang untuk susun roadmed kebijakan pertanian di Banyuwnagi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi  Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah menyusun roadmap kebijakan pertanian digital nasional. Banyuwangi menjadi salah satu referensi mereka dalam penyusunan peta jalan tersebut. 

“Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang digelar FGD untuk mendapatkan masukan dan ide-ide bagi Bappenas. Kami paparkan apa-apa saja yang sudah dilakukan Banyuwangi dan apa saja yang sekiranya dibutuhkan Banyuwangi ke depan untuk mengembangkan sektor pertanian, khususnya terkait pemanfaatan teknologi untuk pertanian ke depan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (27/11/2023). 

Tim Bappenas yang datang ke Banyuwangi terdiri dari berbagai unsur. Antara lain tim dari Australian Centre of Agricultural Research (ACIAR), Badan Inovasi Pertanian Australia ‘Beanstalk’s’, dan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (ICASEPS) Kementerian Pertanian, serta dari akademisi Universitas Brawijaya. 

Ipuk mengaku mengembangkan sektor pertanian menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Banyuwangi. Salah satunya adalah isu regenerasi petani. 

”Maka kita perlu cara kreatif untuk melahirkan generasi muda petani yang inovatif, visioner, melek teknologi. Maka dari itu sejak 2018 membuat program Jagoan Tani, yang mengajak para milenial menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya," kata Ipuk. 

Lewat ini, anak-anak muda peserta Jagoan Tani mengikuti program inkubasi bisnis dengan mentor-mentor dan praktisi yabg bergerak di bidang pertanian. Disediakan modal usaha ratusan juta rupiah bagi mereka yang terbaik.

"Kami juga menggelar program Jagoan Digital bagi anak-anak muda yang tertarik mengembangkan bakat dan minatnya. Kami dorong mereka mengembangkan teknologi pertanian juga," kata Ipuk.  

Head of Innovation Universitas Brawijaya, Dias Satria, menjelaskan bahwa kedatangan mereka untuk melakukan penyusunan roadmap agriculture technology yang akan diserahkan ke Bappenas. Hasilnya akan menjadi bahan masukan bagi pemerintah pusat untuk mengakselerasi agriculture technology Indonesia ke depan. 

"Kami memilih Banyuwangi, karena daerah ini memiliki banyak inovasi dan komitmen pemerintah yang kuat dalam mendorong pemanfaatan teknologi pertanian berbasis digital,” urainya.

Dias mencontohkan pemerintah daerah membuat inovasi kompetisi Jagoan Tani yang digelar setiap tahun.

 

Lakukan Kunjungan ke Smartfarming di Banyuwangi

“Jagoan Tani sukses melahirkan  pengusaha pertanian yang sukses, bahkan mampu mengekspor produknya. Beberapa di antaranya juga mulai mengembangkan teknologi berbasis Internet of Things (IoTs) untuk membantu efisiensi pertanian,” terang Dias.

Tim juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat penerapan teknologi digital pertanian smartfarming di Banyuwangi,  berupa greenhouse tanaman melon yang sudah beroperasi dengan metode IoT (Internet of Things).

“Semua teknologi pertanian yang dimanfaatkan oleh petani Banyuwangi menjadi masukan yang berharga bagi tim kami,” ujar Dias.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga
Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya