Eri Cahyadi Jenguk Satpol PP Korban Aniaya Buruh Demo UMK, Kasus Hukum Terus Berlanjut

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk dua petugas Satpol PP yang diduga dianiaya buruh saat demo kenaikan UMK beberapa waktu lalu. Eri bersama menjenguk AM di Jalan Banyu Urip Lor kemudian dilanjutkan ke TA di Jalan Krembangan Bakti Surabaya, Minggu (3/12/2023).

oleh Tim Regional diperbarui 04 Des 2023, 14:13 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 14:07 WIB
Eri Cahyadi saat menjengut anggota Satpol PP korban pemukulan buruh demo UMK. (Istimewa)
Eri Cahyadi saat menjengut anggota Satpol PP korban pemukulan buruh demo UMK. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk dua petugas Satpol PP yang diduga dianiaya buruh saat demo kenaikan UMK beberapa waktu lalu. Eri bersama menjenguk AM di Jalan Banyu Urip Lor kemudian dilanjutkan ke TA di Jalan Krembangan Bakti Surabaya, Minggu (3/12/2023).

Wali Kota Eri mengatakan, pihaknya memberikan semangat untuk terus berjuang. Apalagi, dia bekerja untuk menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar dan membantu orang lain. 

“Saya sebagai wali kota dan mewakili seluruh jajaran Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih. Beliau ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Pemkot Surabaya. Selama tidak melanggar aturan syariat agama dan selama tidak melanggar aturan negara, maka lakukan pekerjaan itu dengan keberanian, ketegasan dan keikhlasan,” ujarnya. 

Tentang tindak lanjut kasus hukumnya, Eri mempersilakan kepada petugas Satpol PP itu untuk membuat keputusan sendiri, apakah akan dilanjutkan atau diberhentikan karena ini negara hukum yang harus taat hukum.

Meski begitu, dia  menyampaikan apabila ada yang meminta maaf, maka sebagai manusia dan sebagai umat nabi Muhammad sudah selayaknya memberikan maaf pula. 

“Tapi untuk kasus hukumnya, silakan terserah mereka karena ini negara hukum. Jadi, ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semuanya agar dalam melakukan sesuatu harus bisa menghargai orang lain, ketika melaksanakan sesuatu tidak boleh melukai dan menyakiti orang lain,” ujarnya. 

Eri menegaskan, ketika nanti mereka sudah sehat dan sudah bisa bekerja kembali, maka pihaknya akan menggelar apel besar, dia ingin memberikan penghargaan khusus kepada kedua Satpol PP Surabaya itu, karena mereka ini layak dijadikan contoh dalam bekerja. 

“Ayo kita bekerja menggunakan hati, ayo bekerja supaya bermanfaat bagi umat manusia lainnya, bekerja dengan ikhlas dan tidak boleh takut dalam menghadapi apa pun. Ketika kita yakin bahwa Gusti Allah bersama kita, maka Gusti Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan keluarga kita,” tegasnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kasus Hukum Berlanjut

Anggota Satpol PP Surabaya menjadi korban anarkis buruh yang demo UMK. (Istimewa)
anggota Satpol PP Surabaya menjadi korban anarkis buruh yang demo UMK. (Istimewa)

Sementara itu, TA, salah satu petugas Satpol PP yang diduga dianiaya oknum buruh mengaku senang dijenguk langsung wali kota. Ia mengaku salut dengan perhatian Wali Kota Eri yang meluangkan waktunya untuk menjenguk dirinya di rumahnya. 

"Tidak pernah menyangka sebegitu perhatiannya beliau kepada saya dan teman saya yang mengalami penganiayaan ketika bertugas di lapangan. Sekali lagi terima kasih banyak Pak Eri dan Bu Rini,” katanya. 

Selain itu, ia mengakui bahwa sebagai umat nabi Muhammad, sebenarnya dia sudah memaafkan pelaku. Namun, persoalan hukumnya harus tetap berlanjut karena ini negara hukum.

“Sebagai umat Nabi Muhammad sebagaimana yang dijelaskan Pak Wali tadi, saya sudah memaafkan, tapi proses hukumnya akan terus berlanjut,” pungkasnya.

Infografis Journal
Infografis 10 Daftar Pahlawan Nasional Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Tri Yasnie)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya