Kasus DBD di Situbondo Meningkat, 3 Pasien Anak Meninggal Dunia

Sampai saat ini masih ada sejumlah pasien demam berdarah dengue menjalani rawat inap, dan rata-rata pasien anak-anak berusia 8 hingga 14 tahun.

oleh Erik diperbarui 08 Mei 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Kasus DBD di Situbondo (Istimewa)
Ilustrasi Kasus DBD di Situbondo (Istimewa)

Liputan6.com, Situbondo - Manajemen RSUD dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mencatat selama sepekan pada periode 1-7 Mei 2024 terdapat sembilan pasien demam berdarah dengue atau DBD yang menjalani rawat inap.

Dari sembilan pasien DBD yang menjalani rawat inap tersebut, tiga pasien di antaranya, yang merupakan anak-anak meninggal dunia.

Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dr. Roekmy Prabarini Ario mengatakan tiga pasien DBD yang meninggal dunia masing-masing berusia delapan tahun.

"Tiga pasien DBD anak-anak ini masuk ke RSUD dr. Abdoer Rahem dengan kondisinya yang sudah di kategori dengue shock syndrom (DSS) atau sudah parah," katanya di Situbondo, Selasa (7/5/2024).

Menurut Roekmy, tiga pasien demam berdarah meninggal dunia pada tanggal 2, 3 dan 4 Mei 2024 dan masing-masing berasal dari Kecamatan Jangkar, Kecamatan Panji dan Kecamatan Situbondo.

Sampai saat ini masih ada sejumlah pasien demam berdarah dengue menjalani rawat inap, dan rata-rata pasien anak-anak berusia 8 hingga 14 tahun.

"Ada satu lagi pasien DBD anak-anak yang saat ini kondisinya kurang bagus di ruang khusus pasien dan membutuhkan penanganan khusus atau intensive care unit (ICU)," katanya.

Pada April, dr Roekmy menyampaikan rumah sakit milik pemerintah daerah itu juga menangani sebanyak 91 pasien demam berdarah.

"Tapi, meskipun ada 91 pasien demam berdarah pada bulan sebelumnya dirawat, tidak ada pasien yang meninggal dunia," ujarnya.

 

Data Peningkatan Kasus DBD

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan warga terjangkit demam berdarah dengue atau DBD terus mengalami peningkatan dan terhitung Januari hingga April 2024 sudah mencapai sekitar 450 kasus.

Kasus demam berdarah dengue mengalami peningkatan signifikan, pada bulan Januari 33 kasus, Februari 94 kasus, Maret 142 kasus dan April 181 kasus.

Diketahui, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Penyakit ini ditandai dengan demam dan disertai perdarahan. Apabila pasien tidak segera ditolong, dapat mengancam nyawa.

Gejala awal DBD adalah demam tinggi selama 2-7 hari, penderita tampak lemah dan lesu. Penderita merasa nyeri di bagian ulu hati karena terjadi perdarahan di lambung.

Selanjutnya, penderita DBD merasa sakit kepala hebat, nyeri pada otot dan sendi. Penderita biasanya juga merasa mual dan muntah.

Infografis TIdur Cukup Untuk Cegah Risiko Penularan Covid-19
Infografis TIdur Cukup Untuk Cegah Risiko Penularan Covid-19. Source: Liputan6
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya