Sukses

10 Anak di Pamekasan Terserang Flu Singapura, Butuh Perawatan Khusus

Gejala yang muncul karena virus flu Singapura ini seperti, demam, batuk, timbul bintik merah di sekitar rongga mulut, tidak nafsu makan.

Liputan6.com, Pamekasan - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menyebut sebanyak 10 anak di kabupaten setempat dinyatakan positif terserang flu Singapura.

Kepala Dinkes Pamekasan Saifuddin mengatakan, sebanyak 10 anak yang terserang flu Singapura tersebut membutuhkan perawatan khusus dari dokter spesialis anak.

"Data tentang anak yang positif terserang flu Singapura ini merupakan data yang kami kumpulkan dari berbagai puskesmas dan pustu, serta dokter spesialis anak di Kabupaten Pamekasan ini," katanya di di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (9/5/2024).

Saifuddin mengatakan, jenis penyakit flu Singapura ini juga disebut penyakit kaki, tangan dan mulut.

Disebutkan bahwa virus flu Singapura yang umum terjadi pada anak ini menyebabkan luka di mulut dan ruam di tangan dan kaki.

Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir.

"Gejala yang muncul seperti, demam, batuk, timbul bintik merah di sekitar rongga mulut, tidak nafsu makan," kata Saifudin.

Gejala lain radang tenggorokan, ruam, dan disertai lepuhan di telapak tangan dan telapak kaki.

Ia menjelaskan, penyakit seperti itu sering menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan flu Singapura tersebut dapat menular melalui berbagai cairan dalam tubuh, sehingga perlu diwaspadai penularannya.

“Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri yang bisa menjadi media penularan penyakit ini, menjauhi yang sakit, dan memenuhi nutrisi yang lengkap,’’ kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Flu Singapura Terbanyak di Pulau Jawa

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga pekan ke-13 tahun 2024 terdapat 6.500 kasus flu Singapura di seluruh Indonesia, dengan jumlah terbanyak di Pulau Jawa.

Jumlah tersebut bertambah dibandingkan pekan ke-11 tahun 2024 yang hanya sekitar 5.000-an kasus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.