Hari Donor Darah Sedunia 14 Juni, Simak Sejarahnya di Sini

Pemerintah Indonesia juga berpartisipasi memperingati Hari Donor Darah Sedunia melalui ragam kegiatan sosial sebagai wujud gerakan kemanusiaan modern.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 14 Jun 2024, 14:10 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 14:08 WIB
Ilustrasi donor darah
Ilustrasi donor darah. (Image by brgfx on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 14 Juni 2024 kembali diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia. Momen bersejarah ini ditetapkan secara resmi sebagai peringatan tahunan pada 2005 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), setelah sebelumnya dideklarasikan oleh para menteri kesehatan di seluruh dunia sebagai wujud gerakan kemanusiaan modern pada medio 2004.

Dalam deklarasi tersebut, para menteri kesehatan seluruh dunia bersepakat memilih 14 Juni karena merupakan hari kelahiran dari Karl Landstenir.

Karl Lendstenir merupakan seorang dokter dan ahli biologi asal Austria yang berhasil menemukan sistem golongan darah manusia A, B, dan O pada 1900. Atas penemuan tersebut Karl mendapat penghargaan Nobel Fisiologi, dan juga mempedomani penemuan-penemuan lainnya termasuk keamanan transfusi darah.

Pemerintah Indonesia juga berpartisipasi memperingati Hari Donor Darah Sedunia melalui ragam kegiatan sosial sebagai wujud gerakan kemanusiaan modern.

Bahkan jauh sebelumnya, Kementerian Kesehatan Indonesia telah membuktikan komitmennya mendukung gerakan kemanusiaan dunia tersebut melalui pendirian Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun 1945.

Dengan semangat kemanusiaan dan bekal perkembangan ilmu pengetahuan itu pula Pemerintah Indonesia mendorong PMI untuk terus bertransformasi menyempurnakan upaya pemenuhan kebutuhan darah bagi masyarakat domestik, ataupun global hingga saat ini.

Berdasarkan standar WHO kebutuhan darah minimal di suatu negara adalah 2 persen dari jumlah penduduk. Di Indonesia dengan populasi sekitar 280 juta jiwa maka kebutuhan darah minimal adalah 5,6 juta kantong per tahun.

Dari kebutuhan minimal tersebut diketahui berdasarkan data Kementerian kesehatan RI pada tahun 2023, jumlah produksi darah dan komponennya secara nasional telah berhasil mencapai 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemanfaatan Plasma Darah

Ilustrasi donor darah
Ilustrasi donor darah. (Photo created by storyset on www.freepik.com)

Dengan segala sumber daya yang dimiliki saat ini maka, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan bahwa tahun ini pihaknya siap mulai mengembangkan pemanfaatan plasma darah.

PMI saat ini setidaknya sudah berhasil mengumpulkan 100.000 liter plasma dari 18 Unit Donor Darah (UDD) yang siap di alih daya produksi ke fasilitas pembuatan obat atau toll-manufacturing untuk mengobati kondisi kronis langka, termasuk gangguan auto imun dan hemofhilia.

Dalam konteks global, pemberian layanan kesehatan keliling yang di dalamnya juga melangsungkan transfusi darah bagi para pengungsi Palestina, di Kamp Khan Younis, Jalur Gaza sejak Februari 2024, menjadi salah satu wujud eksistensi Pemerintah Indonesia melalui PMI dalam menegakkan nilai sosial-kemanusiaan di kancah dunia.


Manfaatkan Donor Darah

Antusiasme Warga Ikuti Kegiatan Donor Darah Ramadan
Kegiatan tersebut mengangkat tema "Berkah Ramadan untuk Aksi Kemanusiaan".(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dokter J. Nethasia Louhenapessy dari RS Fatmawati mengatakan bahwa mendonorkan darah dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan melancarkan aliran darah.

Dalam siaran "Satu Tetes Berjuta Makna - Hari Donor Darah Sedunia" oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa, Nethasia menyebut bahwa dengan menyumbangkan darah dapat menurunkan risiko stroke serta penyakit jantung.

"Juga meningkatkan produksi darah merah. Kan kalau darah diambil 350 cc, tubuh akan membentuk darah baru. Jadi meningkatkan produksi darah merah lagi kan. Tubuh membentuk darah baru dalam waktu 2 bulan," katanya.

Dia menjelaskan, pembentukan darah baru tersebut 2 bulan bagi laki-laki dan 3 bulan bagi perempuan. Sementara itu, bagi donor apheresis, atau yang hanya mendonorkan plasma dan trombositnya, maka proses regenerasinya memakan waktu dua pekan.

Mendonorkan darah, ujarnya, juga dapat menurunkan kadar kolesterol, serta membuat jumlah zat besi stabil.

"Terus saat donor, kita diperiksa 4 macam penyakit, yaitu HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. Secara gratis. Itu kan kalau sangat bermanfaat buat kita sekalian medical check-up," katanya.

Infografis Donor Darah Aman Saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Donor Darah Aman Saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya