Indosat Salah Routing, Asosiasi Internet: Itu Sering Terjadi

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) angkat bicara seputar gangguan jaringan yang dialami Indosat kemarin.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 04 Apr 2014, 11:19 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2014, 11:19 WIB
Internet
Ilustrasi (ist.)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) angkat bicara seputar gangguan jaringan yang dialami Indosat. Menurut APJII kejadian salah routing  seperti yang dialami Indosat kemarin memang bisa saja terjadi.

"Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan human error dan bukan hal yang disengaja serta tidak ada hubungannya dengan ulah teroris atau pihak asing, tapi murni karena human error," kata Ketua Bidang Sekuriti Jaringan APJII Irvan Nasrun.

Irvan menjelaskan melalui keterangan tertulis bahwa kejadian yang terjadi di Indosat sebenarnya juga sering terjadi di dunia Internet global. Berdasarkan hasil pantauan BGP Monitoring, kejadian salah routing seperti ini berlangsung setiap hari.

Minggu lalu salah satu operator telekomunikasi di Turki juga mengalami kejadian yang sama. Mereka 'membajak' alamat IP milik DNS Sever Google, dan OpenDNS yang mengakibatkan query DNS kearah DNS server mengalami kekacauan.

Pun kejadian seperti ini sebenarnya juga pernah terjadi di Indosat pada tahun 2011. Dan itu tidak hanya menimpa Indosat. Menurut APJII pada bulan November 2012 salah satu operator telekomunikasi di Indonesia pernah salah konfigurasi routing hingga menyebabkan Google tumbang selama 30 menit.

Sebelumnya diberitakan bahwa perusahaan internet BGP Monitoring mendeteksi bahwa Indosat telah 'membajak' 415.652 IP prefix karena adanya kesalahan routing. Akibatnya terjadi kekacauan internet di dalam negeri hingga meluas ke negara lain.

"Dengan kejadian ini otomatis terjadi pembelokan traffic, hal ini menyebabkan Jaringan Indosat lumpuh karena dibanjiri trafik dan seluruh ISP yang menggunakan Indosat bermasalah. Baik itu jaringan Internet maupun seluler," tegas Irvan.

Adapun negara yang terpengaruh kejadian ini adalah Thailand, Amerika, Australia, Polandia, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya. Sedang perusahaan telekomunikasi dan internet di negara lain yang kena imbasnya adalah Telstra, AT&T, Hutchison, BTN, NTT Jepang, KDDI, Singtel, Level3, CableOne, dan Akamai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya