Agar Produktif, XL Beri Porsi Pendapatan Besar Bagi Developer

Agar pengembang lokal terangsang untuk berproduksi, XL berikan porsi lebih besar bagi developer lokal rekanannya.

oleh Denny Mahardy diperbarui 21 Mei 2014, 13:29 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 13:29 WIB
200 Developer Siap Adu Aplikasi di Hackathon Jakarta
Ilustrasi - Aplikasi mobile (triegg.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat mobile semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pertumbuhan pesat adopsi perangkat mobile juga ikut mendongkrak pertumbuhan pasar aplikasi mobile. 

PT XL Axiata Tbk melihat peluang besar di industri konten digital yang bisa diakes menggunakan perangkat mobile. Perusahaan telekomunikasi selular ini pun menyediakan berbagai layanan dan penyedia konten digital.

"Kita sudah punya konten berupa musik digital via ringback tone ataupun streaming, game, social network, chatting, sama toko aplikasi semua lewat Gudang Aplikasi," ungkap Revie Silviana, Senior GM Digital Entertainment XL.

Revie menambahkan, toko aplikasi milik XL kini sudah menyediakan lebih dari 10 ribu konten berupa aplikasi dan game. Semua konten yang disediakan XL di Gudang Aplikasi merupakan hasil kerjasama dengan pengembang lokal.

Keuntungan yang didapat oleh toko aplikasi ketika menggandeng pengembang lokal bisa mendapat konten eksklusif yang dapat disesuaikan dengan keinginan pasar dan pengguna toko aplikasi XL. Demi membuat para pengembang lokal rekanannya produktif, XL menstimulus dengan porsi pendapatan lebih besar bagi developer.

"Kita dorong pengembang lokal biar produktif dan menyediakan hasil kerjanya di Gudang Aplikasi. Mereka kita kasih porsi 70% dari pendapatan aplikasi berbayar yang mereka sediakan, masalah gratis atau berbayar pengembang sendiri yang menentukan," tambah Revie.

Gudang Aplikasi diakui XL sudah memiliki pengguna sekitar 100 ribu akun. 50% dari total pengguna Gudang Aplikasi diklaim telah melakukan download konten dengan 80% aplikasi yang di-download berupa konten gratis.

"Pengakses Gudang Aplikasi sekitar 60%-nya masih pakai feature phone sedangkan 40% perangkat pintar berbasis Android. Itu sebabnya kita sediakan konten yang ada di dalamnya mayoritas untuk feature phone dan Android," imbuh Revie.

XL sendiri memiliki berbagai layanan untuk mengisi bisnis digital miliknya. Lini bisnis digital services yang digarap XL meliputi digital entertainment, mobile finance, mobile advertising, Machine to machine (M2M), Cloud Computing, serta mobile commerce.

Digital entertainment menjadi bagian produk andalan dari bisnis ini adalah yang ditarget menyumbangkan sekitar 55% bagi total omzet digital services XL, 25% dari mobile finance, dan sisanya dari lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya