Liputan6.com, Hong Kong - Harian asal Hong Kong, Wen Wei Po melaporkan sebuah berita mengejutkan terkait dampak buruk video game terhadap anak-anak. Seorang gamer yang masih berusia tujuh (7) tahun diketahui hendak melakukan bunuh diri karena mengira dirinya bisa hidup kembali.
Dilansir laman Games in Asia, Senin (7/7/2014), gamer yang disebutkan sebagi seorang gadis cilik ini berpikir bahwa dirinya bisa hidup kembali seperti dalam video game yang biasa ia mainkan.
Namun menurut penjelasan yang dimuat harian Wen Wei Po, penyebab utama keinginan bunuh diri sang anak bukan disebabkan oleh video game, melainkan tekanan akademis berlebihan dari pihak orangtua. Gadis tersebut disebutkan memiliki nilai rata-rata di sekolah yang sebenarnya tidak terlalu buruk.
Namun sang orangtua gadis tersebut, menginginkan anaknya mendapatkan nilai sempurna. Ia pun tertekan dan kerap menjadikan video game sebagai media pelarian.
Tanpa bimbingan orang yang lebih dewasa, seorang anak dapat mengimplementasikan berbagai hal di dalam video game secara salah. Pengetahuan yang mereka miliki umumnya belum sesuai dengan konten video game yang ia mainkan.
Dikira Bisa Hidup Lagi, Gamer Cilik Berniat Bunuh Diri
Penyebab utama keinginan bunuh diri sang anak bukan disebabkan oleh video game, melainkan tekanan akademis yang berlebihan.
diperbarui 07 Jul 2014, 06:33 WIBDiterbitkan 07 Jul 2014, 06:33 WIB
Sejumlah judul game kontroversial dan bertema kriminal seperti Grand Theft Auto (GTA) dapat dipastikan tidak akan tersedia di Tiongkok.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pengedar Sabu Lompat dari Lantai 2 Rumah Usai Transaksi dengan Polisi
Anand Krishna Meninggal Dunia
PLN Mobile Proliga 2025: Eks Pelatih Megawati Bikin Fighting Spirit Jakarta Livin Mandiri Tinggi Saat Gebuk Jakarta Electric PLN
Makna Mendalam Lagu 'All Too Well' (Versi 10 Menit) Taylor Swift
Apa Arti Qobiltu: Memahami Makna dan Penggunaan dalam Akad Nikah
Apa Itu Story Telling: Pengertian, Teknik, dan Manfaatnya
Menekraf Siap Berkolaborasi Jadikan Jakarta Kota Sinema
MUI Haramkan Orang Kaya Konsumsi Gas 3 Kg dan Pertalite, Ini Penjelasannya
Ini Tantangan yang Dihadapi Sekolah saat Kebijakan Platform Edukasi Google dan Microsoft Kerap Berubah
Erick Thohir Ajak Tim Pelatih Timnas Indonesia Santap Martabak, Denny Landzaat: Bakal Jadi Malam yang Panjang
Skema Bantuan Fasilitas Pendidikan Bagi Lembaga Pendidikan Kemenag
350 Caption Memasak Inspiratif untuk Media Sosial