Liputan6.com, California - CEO Yahoo Marissa Mayer membuka acara laporan keuangan perusahaan untuk Q2 2014 dengan nada kecewa. Bos cantik Yahoo itu bahkan langsung mengutarakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya itu mengalami penurunan keuntungan.
"Prioritas utama kami adalah mendapatkan pertumbuhan pendapatan, dan dengan tolak ukur tersebut, maka kami tidak puas dengan hasil kerja di Q2," ujar Mayer seperti yang dilansir laman Business Insider, Kamis (17/7/2014).
Dalam laporan yang dipublikasikan itu, sepanjang Q2 2014 yang berakhir 30 Juni kemarin total penjualan Yahoo mencapai US$ 1,08 miliar atau Rp 12.7 triliun. Turun 4% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 11,4 miliar.
Sementara laba yang diterima oleh Yahoo 'hanya' sebesar US$ 270 juta, mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 19% di mana sebelumnya mampu merengkuh keuntungan mencapai US$ 331 juta.
"Sementara sejumlah sektor tetap mengalami pertumbuhan positif, namun hal itu diimbangi dengan merosotnya keuntungan. Yahoo Search misalnya, mengalami pertumbuhan keuntungan hingga 6% dari tahun ke tahun. Sektor mobile, video dan media sosial kami pun bertumbuh dengan baik. Namun tidak dengan sektor iklan digital," jelas Mayer.
Di bawah arahan Mayer, Yahoo cukup agresif dalam melakukan manuver bisnis. Tercatat sudah ada sekitar lebih dari 40 akuisisi yang dilakukan Yahoo sejak dinahkodai Mayer per 2012 lalu.