Alasan Intel Belum Mau Bangun Pabrik di Indonesia

Perusahaan yang ingin membangun pabrik harus benar-benar teliti sebelum akhirnya memutuskan langkah tersebut.

oleh Denny Mahardy diperbarui 17 Jul 2014, 12:18 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2014, 12:18 WIB
1.500 Orang Karyawan Intel Dirumahkan
Intel (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia diketahui sedang berusaha membangun industri teknologi. Pabrik pembuat perangkat gadget dan komponennya merupakan bagian yang sedang digenjot oleh pemerintah.

Intel mengaku bahwa membangun pabrik bukan perkara mudah. Perusahaan pembuat chipset asal Amerika Serikat ini menyebutkan, pihak yang ingin membangun pabrik harus benar-benar teliti sebelum akhirnya memutuskan langkah tersebut.

"Urusan membangun pabrik itu masalah yang sangat kompleks dan harus benar-benar teliti. Kita harus melihat kondisi dukungan di tempat itu dulu sebelum membangun pabrik," ungkap Harry K. Nugraha, Director Channel Sales Intel Indonesia Corporation.

Pasokan listrik dan jalur logistik diakui sebagai faktor yang cukup penting saat perusahaan ingin berinvestasi melalui cara membangun pabrik di suatu lokasi atau negara.

"Terus terang bangun pabrik khususnya prosesor itu susah. Pasokan daya tidak boleh kurang dan logistiknya harus benar-benar bagus serta infrastruktur pendukungnya juga harus mendukung," katanya lagi.

Sayangnya, Indonesia masih dianggap kurang bila dibandingkan negara lain soal penyediaan fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang ingin membangun pabrik. Intel sendiri memilih berinvestasi dengan cara lain.

"Sementara di tempat lain masih bisa memberikan lebih baik daripada Indonesia. Kita tetap investasi kok, cuma tidak di sektor pabrik tapi di human resources. Kebanyakan karyawan kita di sini asli Indonesia," tambah Harry.

Penilaian yang serupa mungkin juga dimiliki beberapa perusahaan teknologi lain yang lebih memilih negara tetangga saat akan membangun pabrik. Sebut saja BlackBerry dan Samsung yang akhirnya memilih negara tetangga ketika membangun pabrik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya